Memberi Contoh, Cara Mendidik Anak Yang Efektif

Parenting / 28 March 2014

Kalangan Sendiri

Memberi Contoh, Cara Mendidik Anak Yang Efektif

Puji Astuti Official Writer
11326

Maksudku, kamu harus menggunakan setiap kesempatan untuk melakukan yang baik sebab saat ini adalah waktu yang jahat (Efesus 5:16 WBTC)

Penulis terkenang kembali pada hari pertama saat penulis menginjakkan kaki pertama kali dalam ruangan "kelas satu" sekolah dasar sekitar lima puluh lima tahun yang silam. Selain belajar bersosialisasi dengan teman-teman baru yang belum kita kenal, kita semua juga belajar disiplin dengan berbaris, tidak menggangu anak-anak lain dengan mengusik mereka pada jam pelajaran. Belajar mengontrol diri untuk tidak memukul anak-anak lain atau mengucapkan kata-kata kotor dan lain sebagainya. Laporan mingguan diberikan agar orang tua dapat melihat perkembangan anak-anak mereka disekolah dan lebih dari itu orang tua murid dapat berkomunikasi dengan para guru agar mereka dapat mengambil alih tanggung jawab mendidik yang lebih akurat sesuai dengan perilaku anak dirumah.

Disekolah anak-anak juga belajar membaca, berhitung, dan lain sebagainya. Dapatkah anda membayangkan jika guru yang mengajar anak anda membaca tidak memberikan contoh bagaimana menulis huruf "B", tapi hanya memberikan definisi bagaimana cara menulis huruf "B"? Misalnya, anak-anak hendaklah engkau sekalian menarik garis tegak lurus sepanjang satu centi meter; antara titik atas garis tegak lurus tersebut dan titik tengah pada garis tersebut buatlah lingkaran setengah para bola dan antara titik tengah dan titik bawah garis tegak lurus tersebut buatlah lingkaran setengah para bola yang kedua, inilah huruf "B". Saya yakin semua anak akan frustrasi karena tidak mengerti. Jika guru tersebut mulai menggambarkan huruf "B" secara perlahan-lahan dan menunjukkan secara berulang-ulang pada anak-anak tersebut, niscaya anak-anak tersebut akan mengerti dan mulai meniru apa yang digambarkan oleh guru tersebut dipapan tulis.

Apakah anda selaku orang tua secara sadar mengambil waktu untuk mendidik anak-anak anda dengan memberikan contoh yang benar? Seperti guru yang memberikan contoh pada saat mengajar anak-anak menulis huruf "B", anak-anak akan lebih mudah mencontoh gambar huruf "B" yang terpampang dipapan tulis dari pada berusaha menuliskan huruf "B" berdasarkan definisi. Dengan perkataan lain, anak akan mencontoh prilaku anda bukan perkataan anda. Sebagai contoh, anda mengatakan pada anak anda, jangan buang sampah sembarangan, tapi saat bepergian anda membuka kaca jendela mobil dan membuang sampah lewat jendela mobil dan anak anda menyaksikan semuanya ini. Menurut anda, antara perkataan dan prilaku anda, yang manakah yang akan dicontoh oleh anak anda? Contoh kedua, Tommy, kamu harus menaruh hormat kepada orang tua, namun saat duduk di bis kota, anda melihat ada orang tua berdiri, namun anda pura-pura tidak tahu dan tidak menawarkan tempat duduk anda pada orang tua tersebut. Bukankah anda sedang menentang pengajaran yang anda berikan kepada anak anda? Akan herankah anda, jika anak anda mencontoh semua prilaku anda?

Nasehat-nasehat anda yang berharga seperti "Tommy, kamu jangan nonton kekerasan; jangan berjudi; jangan berkata-kata kasar; jangan melihat gambar-gambar yang najis atau membaca buku-buku porno", jika anda selaku orang tua tidak mempraktekkan apa yang anda ajarkan nasehat anda yang bagus-bagus tersebut tidak pernah akan diikuti. Apakah anda selaku orang tua bagi anak-anak anda telah melaksanakan tanggung jawab anda dalam hal mendidik anak-anak anda sesuai dengan pengajaran Alkitab? Ataukah pendidikan anak-anak anda, anda serahkan pada media, seperti TV, Majalah? Atau pada tetangga, atau karyawan anda? Pernahkan anda menuntut dari guru sekolah minggu untuk mengubah sikap dan tingkah laku anak anda? Apakah anda sadar, jika hal-hal tersebut diatas anda lakukan, maka anda adalah orang tua yang bermasalah dan anda telah meninggalkan tanggung jawab anda selaku orang tua yang bertugas untuk mendidik anak-anak anda.

Penulis tahu, bahwa setiap pembaca artikel ini telah mengetahui hal-hal yang mendasar ini. Hal-hal yang penulis tulis dalam artikel ini bukanlah sesuatu hal yang baru. Masalahnya bukanlah ketidak tahuan anda tentang hal-hal yang mendasar ini karena penulis yakin anda sudah tahu, tapi anda tidak melakukan apa yang anda telah ketahui dan sangat mendasar ini. Bukankah masalah ini terletak pada anda dan bukan pada anak anda, karyawan anda, tetangga anda, guru sekolah minggu anak anda, lingkungan anda dan lain-lain sebagainya?

Tindakan apakah selanjutnya yang ingin anda ambil, jika anda ingin melihat perubahan terjadi dalam diri anak-anak anda? Tindakan yang harus anda ambil adalah dengan mengakui dan menerima kesalahan anda, anda mulai membuat suatu perubahan dalam tindak tanduk anda, dalam prilaku anda, dalam tutur kata anda. Bagaimana anda memperlakukan isteri dan anak-anak anda, bagaimana anda memperlakukan karyawan anda, bagaimana anda berprilaku terhadap orang-orang lain disekitar anda? Anak-anak anda pasti akan berubah seiring dengan perubahan yang mereka lihat terjadi dalam diri anda. Karena anda tidak mempunyai kuasa untuk merubah diri anak anda tapi diri anda sendiri, maka dengan merubah diri anda, anak anda akan berubah. Semoga bermanfaat dan boleh menjadi berkat.

Penulis
Rev.Dr. Harry Lee, MD.,Psy.D.
Gembala Restoration Christian Church di Los Angeles - California
www.rccla.org

Sumber : Rev.Dr. Harry Lee, MD.,PsyD
Halaman :
1

Ikuti Kami