Kisah Harun Yusuf, Peramal yang Alami Kutukan

Latar belakang keluarganya yang berasal dari peramal, membuat Harun Yusuf mengikuti jejak sang ayah dengan belajar ilmu meramal. Sejak muda, ia mengakui telah mampu meramal masa depan para pasien yang datang berkonsultasi lewat kekuatan yang diperoleh dari dewa-dewa yang mereka sembah.

Tepat pada tahun 1982, Harun mengakhiri masa lajangnya. Namun tanpa disangka, kedua pasangan ini harus menghadapi dua kali kenyataan kehilangan buah hati dari dua kali kehamilan sang istri. Depresi menyerang sang istri, sementara Harun merasa tak berdaya. “Saat itulah saya menjadi manusia yang betul-betul bingung. Saya tidak tahu lagi harus berbuat apa,” kata Harun.

Tak lama kemudian, istrinya lalu hamil untuk yang ketiga kalinya. Berbekal pengalaman pahit sebelumnya, kali ini Harun sungguh-sungguh ingin mencari solusi agar bayi ketiga ini lahir dengan selamat. Berbagai usaha ditempuhnya, mulai dari berkonsultasi dengan dokter hingga ia bertemu dengan seseorang yang memperkenalkannya kepada Yesus. “Dia bilang Yesus itulah jalan satu-satunya. Saya marah, sebbel, gemmes istilahnya sama orang tersebut”.

Meski berontak dan tak menerima pernyataan pria itu, Harun tetap mencoba untuk membaca Alkitab untuk menemukan kelemahannya. Namun tanpa diduga, ia malah menemukan jawaban dari persoalan hidupnya. “Saya cari, cari, cari sepanjang hari, bukan kesalahan Alkitab yang saya  peroleh, malah pertanyaan saya terjawab di dalam Akitab itu. Mengenai kematian anak, kemudian keluarga kami banyak sekali mendapat kutukan atau bencana, ternyata ada hubungan dengan pekerjaan kami itu (ramalan),” ungkap Harun.

Saat ia masih mengeraskan hati dan belum menerima Yesus dalam hidupnya, ia pun dilawat dalam dua kali mimpi tentang hari kiamat. Harun diperhadapkan dengan janji keselamatan di akhir zaman yang dijanjikan Tuhan. “Akhirnya saya terbangun dan di situlah saya mulai sadar,  Tuhan itu memberikan pilihan kepada saya mau bertobat atau tidak”.

Kisah Harun Yusuf menunjukkan betapa sebuah perbuatan yang salah dan tak berkenan kepada Tuhan, seperti okultisme, ramalan dan kejahatan lainnya, memberi dampak yang tidak baik dalam kehidupan. Dengan itu, Tuhan mengingini setiap orang hidup dalam kekudusan agar memperoleh janji-janjiNya.  

 

Baca Juga Artikel Lainnya:

Kisah Nyata Prita Laura Dan Iman Menunggu Sang Buah Hati'

Kisah Nyata Keluarga Yang Hancur Karena Hutang Kartu Kredit

Kisah Nyata Devina, Gadis Muda yang Minder Karena Fisiknya

Kisah Nyata Ayah yang Beri Teladan Begitu Luar Biasa

Kisah Nyata Yayah, Gadis Preman Tukang Palak Terminal

Sumber : V140113103041

Halaman :

1

1. Natal
2. Bahan Khotbah
3. Theresia Fasya
4. Kuis Alkitab
5. Ayat Alkitab

Related Articles