Bermain Lumpur
Sumber: www.zimbio.com -

Kata Alkitab / 12 October 2013

Kalangan Sendiri

Bermain Lumpur

Puji Astuti Official Writer
7747

Mari kita belajar pada hari ini dari 1 Yohanes 1:7-9, "Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa. Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita. Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan."

Pernahkah anda bermain dengan lumpur pada saat anda masih kanak-kanak? Atau pernahkah anda melihat anak-anak bermain dengan lumpur? Kesan apa yang tersirat dalam pikiran anda pada saat anda melihat anak-anak tersebut bermain dengan lumpur? Apakah tersirat kesan marah pada wajah anak-anak yang sedang bermain lumpur tersebut atau tersirat kesan bahwa mereka sangat suka bahkan bahagia karena diselingi dengan gelak tawa pada saat bermain dengan lumpur? Perubahan apa yang secara jelas dapat terlihat pada setiap anak yang bermain dengan lumpur? Apakah anda dapat melihat perubahan pada wajah mereka, pakaian mereka, ataupun tubuh mereka? Bukankah wajah, pakaian dan tubuh mereka dipenuhi dengan lumpur yang mereka mainkan? Apakah anda dapat melihat analogi yang saya coba sampaikan?

Jika saja kita sekalian dapat melihat keadaan anak-anak ini sebelum bermain lumpur, kita pasti tahu bahwa semua anak-anak ini bersih adanya dan penampilan mereka semuanya menarik. Apakah kita sekalian dapat melihat anak-anak yang bersih dibalik lumpur yang menjijikkan? Apakah lumpur yang melekat pada wajah, pakaian dan tubuh mereka akan hilang dengan pukulan? Atau akan hilangkah lumpur tersebut melalui makian dengan kata-kata kasar? Bukankah dengan memandikan anak-anak tersebut dengan air yang bersih serta menyabuni mereka maka anak-anak itu kembali menjadi bersih, segar dan wangi? Pukulan atau makian tidak pernah akan menghilangkan lumpur yang ada; air dan sabun merupakan obat pembersih yang sanggup menghilangkan lumpur yang ada. Apakah anda dapat melihat perbedaan yang nyata dari kedua tindakan ini? Tindakan manakah dari kedua perilaku diatas menurut anda melibatkan kasih yang nyata?

Lumpur itu adalah ibarat dosa yang menjijikkan. Sama seperti anak-anak yang merasa sangat senang pada saat bermain dengan lumpur dimana gelak tawa mewarnai keasyikan mereka dan mereka lupa sejenak akan pesan dan nasihat orang tua mereka untuk tidak bermain lumpur yang dapat mengotorkan wajah, pakaian dan tubuh mereka bahkan dapat membuat mereka menderita penyakit kulit. Demikian juga orang-orang yang bermain dengan dosa merasakan kenikmatan dosa pada saat itu, namun mereka lupa sejenak akan pesan Bapa Surgawi bahwa lumpur dosa dapat mengotori serta mencemari alam pikiran mereka, kehendak mereka dan emosi mereka. Jika anak-anak yang penuh dengan lumpur tersebut dibiarkan pergi kesekolah apa adanya akan terlihat secara jelas kelompok mana yang akan menerima anak-anak tersebut dan kelompok mana yang enggan bergaul dengan anak-anak tersebut.

Demikian juga dengan orang-orang yang hidupnya selalu dalam dosa, teman-temannya juga sama seperti orang-orang tersebut. Neraka pasti dipenuhi dengan satu jenis penghuni yaitu orang-orang yang selama hidupnya hidup dalam lumpur dosa dan Surga pasti dipenuhi dengan satu jenis penghuni yaitu orang-orang yang meninggalkan perbuatan dosanya melalui pertobatan sejati dengan menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamatnya. Alkitab berkata darah Tuhan Yesus sanggup menyucikan kita dari pada segala dosa yang ada.

Apakah kita mampu melihat orang-orang yang hidup dalam lumpur dosa ini  dalam keadaan sebelum jatuh dalam dosa sama seperti anak-anak yang belum bermain dengan lumpur? Bukankah dengan demikian kita sekalian akan menemukan keindahan ciptaan Tuhan serta menyadari bahwa kita sekalian diciptakan menurut gambarNya (Kejadian 1:27)? Jika ini dapat kita lakukan maka kita tidak pernah akan menghakimi orang-orang yang hidup dalam dosa tapi justru dengan kasih menyampaikan suatu berita suka cita bahwa dosa mereka dapat di cuci bersih dengan darah Tuhan Yesus dan dosa yang telah dicuci pasti hilang sampai selamanya bahkan Tuhan tidak pernah akan mengingat-ngingat dosa tersebut lagi (Ibrani 8:12).

Saya mengajak kita sekalian untuk berani melihat orang-orang yang masih hidup dalam dosa tanpa menghakimi mereka sama seperti Tuhan melihat orang-orang tersebut dengan penuh belas kasihan. Kita harus berani mengakui bahwa setiap dari kita dulu hidup dalam dosa sebelum kita menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat kita karena kita semua sebelum bertobat adalah orang-orang berdosa. Tuhan Yesus memandang kita semua orang-orang berdosa dengan penuh belas kasihan. Tuhan Yesus tidak menghakimi kita sekalian karena dia sudah mati untuk membayar hukuman yang seharusnya kita terima karena upah dosa adalah maut, tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus (Roma 6:23). Jadi Tuhan Yesus yang dihakimi untuk menggantikan kita sekalian sehingga kita dapat berdiri dihadapan Bapa Surgawi dan diterima sebagai anak-anakNya (Yohanes 1:12). Amin.

Penulis :

Rev.Dr. Harry Lee,MD.,PsyD

Gembala Restoration Christian Church di Los Angeles - California

www.rccla.org


Baca juga artikel lainnya :

Siapa yang Harus Kita Ampuni?

Saat Kita Harus Mengampuni

Sebuah Maaf Yang Mahal dan Berharga

Prediksi Dalam Cinta & Pernikahan

Bertumbuh Itu Pilihan

Yuk, kunjungi Superbookindo.tv dan mainkan berbagai game seru!

Share Kesaksianmu dan Dapatkan Hadiah Seru!

Sumber : Rev.Dr.Harry Lee, MD.,Psy D
Halaman :
1

Ikuti Kami