Ikhwanul Muslimin Mesir melalui partai sayap Freedom and Justice Party membantah bahwa pihaknya atau anggotanya melakukan serangan dan pembakaran terhadap sejumlah gereja dan juga fasilitas lainnya yang dimiliki umat Kristen Koptik.
Bantahan itu diterangkan dalam pernyataan siaran pers juru bicara partai, Dr Murad Ali, pada Kamis pekan lalu. “Berdasarkan sifat yang sebenarnya dari agama kita dan sesuai dengan prinsip yang tidak terpisahkan dari partai kami, kami mengutuk setiap serangan, bahkan verbal terhadap umat Koptik, gereja-gereja ataupun harta benda mereka.”
Dr Murad Ali dalam pernyataanya juga menegaskan bahwa meskipun Gereja Koptik mungkin telah mendukung ataupun bahkan berpartisipasi dalam kudeta 3 Juli (yang menjatuhkan Presiden Mohamad Morsi) namun tidak dapat dibenarkan adanya serangan-serangan. “Revolusi kami adalah non-kekerasan dan akan terus memobilisasi massa di jalan-jalan tanpa kekerasan dan tanpa kerusakan ataupun sabotase,” tambah pernyataan itu.
Kita tidak boleh menghakimi pihak manapun dalam insiden pembakaran gereja-gereja dan juga fasilitas umat Kristen Koptik di Mesir, sampai penyelidikan dan pengadilan yang memutuskannya nanti.
Satu hal yang harus diambil dalam tragedi di Mesir ini adalah, kita wajib menahan diri untuk tidak menghakimi siapapun. Karena asumsi-asumsi yang kita keluarkan tanpa mengetahui kebenarannya tidak akan membantu dan mengubah apapun, justru hal tersebut akan mempersulit.
Baca Juga Artikel Lain