Jika di Jakarta kita bisa melihat posisi Gereja Katedral dan Masjid Istiqlal yang jaraknya berdekatan, pemandangan yang kurang lebih serupa juga bisa disaksikan di Pematangsiantar, Sumatera Utara.
Masjid Bhakti dan Gereja Kristen Protestan Indonesia (GKPI) yang berlokasi di Simpang Pertamin, kilometer 6 Jalan Medan-Siantar, di lingkungan Kelurahan Pondok Sayur, Kecamatan Martoba tampak akrab berdiri sejak puluhan tahun lalu.
Menurut nazir Masjid Bhakti, Abdul Muis, hal ini dapat terjadi karena masing-masing umat saling menjaga diri dan kesucian ibadah masing-masing, bahkan saling mendukung jika melakukan kegiatan keagamaan.
"Saat beribadah shalat Jumat misalnya, umat Kristiani menghentikan aktivitasnya. Kami saling menjaga dan mendukung," ujar Abdul Muis, Minggu (21/7).
Menariknya, kerukunan antar umat muslim dan Kristiani ini tidak hanya terjalin di tingkat orang tua, tetapi juga sampai anak-anak dan remaja. "Kami sering mengundang remaja Kristiani dan mereka datang. Demikian sebaliknya," timpal anggota remaja Masjid Bhakti Ogin Anggawa, yang sudah tinggal selama 21 tahun di lingkungan Kelurahan Pondok Sayur, Kecamatan Martoba, Pematangsiantar, Sumut.
Sebagai sesama anak bangsa rasa saling menghormati harus senantiasa kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Jangan hanya karena perbedaan kepercayaan kita terpecah belah dan saling curiga. Ingatlah, Indonesia butuh setiap kita untuk bisa maju seperti negara-negara lain.
Baca juga :
Gereja Pakai Facebook Selamatkan Bayi Down Sindrom yang Hadapi Aborsi
Perkatakan Janji Allah, Mukjizat Pasti Terjadi
Suami Istri Hancurkan Keluarga Dengan Judi
Jacob Kusmanto, Pengusaha yang Punya Latar Belakang Hidup Buruk
10 Cara Alami Mengempeskan Perut Buncit (1)
Sumber : tribunnews.com / budhianto marpaung