Penjualan Alkitab di antara non-Kristiani di Nepal Berlipat Ganda

Internasional / 22 January 2013

Kalangan Sendiri

Penjualan Alkitab di antara non-Kristiani di Nepal Berlipat Ganda

eva Official Writer
5382

Karena ketidakpastian akan masa depan negara yang diduduki oleh rezim pemerintahan Maoist tersebut, banyak warga Nepal semakin tertarik dengan Alkitab. Pendeta CB Gahararaj, penganut Protestan dan anggota US-based Bible for the World mengatakan bahwa pada 2012 dan awal tahun 2013 akan terjadi penjualan Alkitab secara menakjubkan.

“Eksemplar yang terjual sebanyak dua kali lipat. Banyak toko yang sudah menjual habis edisi Alkitab dan meminta kami untuk menambahnya lagi,” ungkap pendeta tersebut. Perlu diketahui sebelumnya, banyak masyarakat Nepal yang frustrasi dengan situasi politik dan kebijakan sosial yang saat ini sedang berkonfrontrasi dengan rezim pemerintahan Maoist terkait dengan konstitusi negara yang masih belum jelas.

Belum lama ini, pengadilan menuduh perdana menteri Baburan Bhattaraj, tokoh Maoist, yang mencoba menghentikan keterlibatan para separatis Maoist terhadap pembunuhan secara besar-besaran dan politik di Nepal. Menurut Fr Robin Rai, jemaat di Kathmandu’s Assumption Cathedral, gereja dan para kristiani lainnya mencoba untuk mengakhiri konflik dan kebencian yang terjadi di berbagai partai politik Nepal. “Kami berdoa agar penyelesaian konflik ini tidak menemukan jalan buntu. Hanya rekonsiliasi diantara fraksi yang mampu membuat negara ini bangkit kembali.”

Selama berpuluh tahun, masyarakat Katolik dan Protestan bekerja sama dalam kegiatan amal dan pendidikan yang dimulai dari tingkat dasar sampai universitas, berperan aktif di antara masyarakat Nepal, khususnya mereka yang berada di wilayah paling miskin. Semoga dengan terjadinya restorasi rezim pemerintahan di Nepal, masyarakat mampu mengaktualisasikan iman kepercayaannya secara bebas dan transparan sehingga Injil dapat tersebar dengan luar biasa seperti di negara-negara liberal lainnya.

Sumber : asianews.it/eva
Halaman :
1

Ikuti Kami