Baracha

Kata Alkitab / 2 January 2013

Kalangan Sendiri

Baracha

Budhi Marpaung Official Writer
6077

Terpujilah TUHAN, karena Ia telah mendengar suara permohonanku. (Mazmur 28:6)

Banyak dari Anda yang pasti belum mengetahui apa baracha itu? Apakah ia adalah suatu nama benda tertentu atau tokoh tertentu di Alkitab? Jika Anda berpikir ke arah sana, saya ingin memberi tahu bahwa hal itu adalah keliru.

Baracha untuk Anda ketahui merupakan salah satu kata Ibrani yang dipakai di Alkitab untuk pujian. Arti dari kata ini adalah “menyembah atau memuja”.

Kata baracha dipakai dalam hubungannya dengan berkat yang kita terima atau penyembahan. Inti kata baracha dalam ibrani mengandung konsep bahwa segala sesuatu milik Allah. Mazmur 24:1 berbunyi, “Tuhanlah yang empunya bumi serta segala isinya.” Karena segala sesuatu milik Allah, tidak ada satu pun yang dapat kita terima tanpa baracha atau pujian kepada Tuhan.

Tradisi Ibrani mengatakan, “Bila seseorang tidak mau memuji Tuhan atau baracha untuk apa yang ia terima dalam hidup ini, berarti ia merampas Allah.”

Orang yang bijaksana akan menaikkan baracha untuk setiap hal dalam hidupnya; mengucap syukur atau memuji Tuhan setiap kali sebelum atau sesudah makan, untuk mobil yang baru, untuk uang yang kita terima, pada saat menikmati keindahan matahari yang terbenam, mencium bunga yang indah dan semerbak, mencicipi roti yang masih hangat, memperhatikan anak-anak bermain-main….untuk segala hal! Segala sesuatu harus diterima dengan pujian, penyembahan dan ucapan syukur.

Banyak sekali doa yang berisi permintaan, memohon atau menuntut dari Allah, seakan-akan dunia ini milik kita pribadi dan Ia yang berutang kepada kita. Jemaat di dalam gereja sering menyanyikan lagu “Ajaiblah Tuhan”. Bila kita percaya akan hal itu, kita harus meminta kepada Allah dengan kerendahan hati dan menerima daripada-Nya dengan hati yang bersyukur, penuh pujian kepada sang Pencipta dan Penguasa alam semesta ini.

Karena kenyataan Allah yang demikian itulah doa-doa kita selalu harus meliputi pujian dan pemujaan kepada-Nya. Memuji Allah adalah yang terpenting. Hal itu harus menjadi bagian yang tetap dalam hubungan kita setiap hari dengan Dia.

Sumber : Bobb Biehl & James W. Hagelganz / bm
Halaman :
1

Ikuti Kami