Demikianlah hendaknya kamu memandangnya: bahwa kamu telah mati bagi dosa, tetapi kamu hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus. Sebab itu hendaklah dosa jangan berkuasa lagi di dalam tubuhmu yang fana, supaya kamu jangan lagi menuruti keinginannya. (Roma 6 : 11, 12)
Pornografi adalah salah satu persoalan di bumi yang hingga kini masih dihadapi oleh sebagian besar manusia. Tidak hanya kaum pria, kaum perempuan juga banyak yang terikat di dalam masalah ini. Berbagai usaha, manusia lakukan supaya mereka tidak lagi kecanduan. Namun pada kenyataannya, tidak ada satu pun yang benar-benar dapat keluar.
Alkitab mencatat bahwa Kristus adalah jawaban terhadap segala yang sedang kita alami ini. Pertanyaan pun muncul, apakah yang sesungguhnya Kristus lakukan sehingga Dia dapat membebaskan kita dari semua cengkraman tersebut? Apa juga tanggung jawab kita untuk berjalan dalam kemerdekaan? Sebelum dua pertanyaan ini dijawab mari kita mulai pelajaran dengan mengenal terlebih dahulu, Siapakah Allah itu ?
Kebenaran Mengenai Allah
Kebanyakan orang tidak sadar bahwa mereka diperhamba sehingga mereka tidak mengerti bahwa mereka harus dilepaskan. Sekalipun mereka mengerti bahwa mereka harus dilepaskan, mereka percaya bahwa jawabannya adalah pada semacam program belajar secara mandiri untuk mengatasi masalah atau kecanduan mereka. Namun, Alkitab berkata bahwa di luar Kristus kita ini “tidak taat, sesat, menjadi hamba berbagai-bagai nafsu dan keinginan, hidup dalam kejahatan dan kedengkian, keji, saling membenci.” (Titus 3:3).
Kita tidak membutuhkan seseorang mengajarkan cara yang lebih baik sebagai hamba, melainkan seseorang yang menebus kita dari perhambaan dan membebaskan kita! Kita membutuhkan seorang penebus, yaitu Allah sendiri.
Kitab Yesaya sering mengidentifikasikan Allah sebagai Penebus. Di bawah ini adalah beberapa contohnya :
Sebab yang menjadi suamimu ialah Dia yang menjadikan engkau, TUHAN semesta alam nama-Nya; yang menjadi Penebusmu ialah Yang Mahakudus, Allah Israel, Ia disebut Allah seluruh bumi. (Yesaya 54:5)
Tetapi sekarang, beginilah firman TUHAN yang menciptakan engkau, hai Yakub, yang membentuk engkau, hai Israel: "Janganlah takut, sebab Aku telah menebus engkau, Aku telah memanggil engkau dengan namamu, engkau ini kepunyaan-Ku. (Yesaya 43:1)
Dalam Kitab Keluaran, Allah berkata, “Aku telah memperhatikan dengan sungguh kesengsaraan umat-Ku di tanah Mesir, dan Aku telah mendengar seruan mereka yang disebabkan oleh pengerah-pengerah mereka, ya, Aku mengetahui penderitaan mereka” (3:7). Maka, Dia berjanji kepada Musa, “Akulah TUHAN, Aku akan membebaskan kamu dari kerja paksa orang Mesir, melepaskan kamu dari perbudakan mereka dan menebus kamu dengan tangan yang teracung dan dengan hukuman-hukuman yang berat” (6:6).
Ikatan yang menakutkan dan ketidakberdayaan bangsa Israel di Mesir merupakan gambaran perbudakan dalam hidup setiap orang terhadap dosa. Di zaman perjanjian Lama, Allah menebus Israel (membawanya keluar dari perbudakan) melalui seorang pembebas, yaitu Musa. Di zaman perjanjian baru, Allah sendiri yang datang ke dunia melalui Kristus untuk menebus kita dari dosa. Harga yang harus dibayar untuk membayar kemerdekaan umat manusia adalah darah-Nya sendiri; darah Yesus yang berharga.
Kebenaran Mengenai Diri Anda
Ketika Anda membeli sesuatu di toko, barang itu menjadi milik Anda yang sah karena Anda telah membayarnya. Maka, toko itu adalah tidak berhak lagi mengaku sebagai pemiliknya. Barang itu sudah menjadi milik Anda. Andalah pemiliknya.
Dengan cara yang sama, karena Allah telah menebus kita dengan diri-Nya sendiri melalui Kristus, kita menjadi milik-Nya. Kita bukan milik dari kita sendiri lagi yang bebas berbuat seenaknya. I Korintus 6:19,20 menjelaskan siapa yang memiliki kita dan hak Allah dalam memiliki kita:
Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, --dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri? Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!
Iblis bisa berusaha meyakinkan kita bahwa kita masih menjadi hamba dosa dan berada di dalam kendalinya. Kabar buruknya, kita pun dapat tergoda untuk melakukannya. Akan tetapi, kita harus mengambil keputusan memilih kebenaran, karena kita mati terhadap dosa namun hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus ([kitab]0Roma6:11[/kitab]).
Kebenaran Mengenai Kemerdekaan
“Muliakanlah Allah dengan tubuhmu.” Demikian dikatakan dalam I Korintus 6:20, dan inilah kunci yang sangat besar untuk kemerdekaan. Bagaimana Anda menggunakan pikiran, tangan, mata, telinga, organ seks dan lain-lain? Apakah semua ini menjadi alat di tangan Allah bagi kemuliaan-Nya atau sebaliknya menjadi alat bagi dosa? Jawaban Anda untuk semua pertanyaan ini sangat penting. Roma 6:11-13 menunjukkan jalan menuju kemerdekaan :
Demikianlah hendaknya kamu memandangnya: bahwa kamu telah mati bagi dosa, tetapi kamu hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus. Sebab itu hendaklah dosa jangan berkuasa lagi di dalam tubuhmu yang fana, supaya kamu jangan lagi menuruti keinginannya. Dan janganlah kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang, yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup. Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran.
Sungguh menyedihkan, banyak sekali orang Kristen yang telah ditebus oleh darah Kristus ternyata masih terikat khususnya dalam hal pornografi. Hai orang Kristen, jangan menuruti hawa nafsumu yang menyesatkan karena itu merupakan buah dari kedagingan yang penuh dosa. Dosa tidak pernah memberikan yang dijanjikannya.
Hari ini tidak maukah Anda mengambil keputusan untuk mempersembahkan tubuh Anda kepada Allah sebagai alat kebenaran? Tidak satu pun di dunia ini atau dalam daging yang mampu memberikan damai sejahtera, hati nurani yang jernih, dan hati yang penuh sukacita seperti yang diberikan oleh kemerdekaan dalam Kristus !
Sumber : Neil T Anderson & Rich Miller / bm