Trade of Innocents, Kejamnya Perdagangan Manusia

Film Review / 10 May 2012

Kalangan Sendiri

Trade of Innocents, Kejamnya Perdagangan Manusia

Puji Astuti Official Writer
5217

Film berjudul “Trade of Innocents” ini menceritakan tentang kejamnya perdagangan manusia. Film ini disutradari oleh Jim Schmidt, seorang produser film asal Los Angeles yang menerima tawaran untuk membuat film ini setelah didekati oleh aktivis kemanusiaan Bill dan Laurie Bolthouse.

Keluarga Bolthouse terinspirasi untuk membuat film ini setelah bertahun-tahun terlibat dalam isu kesehatan dan keadilan dunia, dan mendapati bagaimana banyak korban perdagangan manusia adalah anak-anak.

Trade of Innocents mengambil setting sebuah rumah bordil di Kamboja dan dibintangi oleh actor Hollywood Dermot Mulroney (My Best Friend’s Wedding) dan Mira Sorvino (Mighty Aphrodite). Selain artis, Sorvino juga berada di garis depan dalam memerangi perdagangan manusia sebagai Goodwill Ambasador to the United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC).

Dalam film ini dikisahkan Mulroney adalah seorang penyidik perdagangan manusia yang datang ke Kamboja bersama istrinya, yang diperankan oleh Sorvino. Di sana, pasangan suami istri tersebut yang sebelumnya telah berduka karena kehilangan anak mereka, menemukan bahwa banyak gadis-gadis muda di Kamboja dijadikan budak seks.

Sekalipun “Trade of Innocents” ini diharapkan dapat membuka pemikiran penontonnya, namun sang sutradara juga bekerja keras untuk memastikan film ini juga menghibur.

“Film dapat menghibur sekaligus mendidik. Film juga bisa mengungkapkan banyak isu dan menceritakan kisah pada saat yang sama, itu sebabnya kami memilih mengerjakan film ini bersama-sama,” demikian ungkap Schmidt.

Sekalipun sang produser menegaskan bahwa film ini bukan film Kristen, namun ia menggaris bawahi bahwa isu yang mereka angkat adalah isi hati Tuhan. Saat ini, film tersebut telah ditayangkan di beberapa tempat, salah satunya adalah di Yale Law School dan mendapatkan respon yang sangat positif. Rencananya jika tidak ada halangan, film ini akan dirilis di bioskop-bioskop Amerika pada musim gugur tahun ini. Apakah film ini akan masuk Indonesia, semoga saja demikian karena tidak bisa dipungkiri bahwa perdagangan manusia juga terjadi di negeri ini, film ini akan menjadi sebuah senjata yang tajam untuk memeranginya.

Sumber : Christianpost.com | Puji Astuti
Halaman :
1

Ikuti Kami