Masih ingatkah ketika anda melakukan suatu kesalahan dan dihukum saat anda masih kecil? Saya masih ingat, di usia balita saya pernah mengumpat, dan itu terdengar oleh ayah saya. Dia menarik tangan saya, membalik telapak tangan saya dan memukulnya. Mungkin sakitnya tidak seberapa, tapi hal itu tetap saya ingat, bahkan hingga kini.
Benci kah saya pada ayah? Sama sekali tidak. Saya justru bersyukur atas segala hukuman yang pernah ia berikan semasa saya tumbuh. Tanpa itu semua, mungkin saya tidak akan tahu mana yang baik dan buruk, mana yang benar atau salah.
Orang tua yang baik tidak akan menuruti semua keinginan anaknya, itu karena mereka mengasihi si anak. Orang tua yang baik tahu apa yang terbaik buat anaknya. Orang tua yang baik, akan menghukum anaknya jika berbuat kesalahan. Hukuman mendidik, yang tidak bermaksud menyiksa, sebagai tanda kasih sayang. Hal tersebut penting, supaya hidup anaknya tidak salah, dan si anak akan tahu mana yang baik mana yang buruk.
Begitu juga Tuhan. Bayangkan jika Dia tidak menegur kita ketika kita salah jalan, binasa lah kita semua. Justru karena Tuhan adalah Bapa yang sayang anakNya,maka Dia menegur atau menghukum kita. Bersyukurlah ketika menerima didikan dari Tuhan, itu menunjukkan betapa Dia sayang pada kita, dan ingin kita hidup benar.
Seperti orang tua yang mengasihi anaknya, demikianlah Bapa mengasihi kita.