Kehadiran anak di tengah kehidupan Anda sebagai suami istri pasti mendatangkan kebahagiaan. Namun di sisi lain, kehidupan sexual Anda berdua tak bisa sebebas dulu ketika masih berdua saja. Dan seringkali kehidupan sexual pun terabaikan karena perhatian dan waktu tersita kepada anak. Namun Psikoterapis Hubungan, Paula Hall, memberikan beberapa tips bagi Anda untuk keluar dari dilema ini.
Sex Pasca Kelahiran
Sex pasca kelahiran merupakan masa-masa yang paling sulit. Terutama bagi para ibu yang waktu dan energinya cenderung tersedot untuk mengurus bayi, seperti bangun tengah malam untuk menyusui atau mengganti popok. Kegiatan yang menyita waktu inipun pada akhirnya mempengaruhi keinginan untuk bercinta dengan suami. Bahkan menurut sebuah survei, 80% wanita yang baru menjadi ibu mengalami penurunan gairah sexual pada bulan pertama pasca melahirkan.
Di masa-masa ini, penting bagi Anda berdua untuk tetap memberikan sentuhan. Walaupun Anda tidak merasa bergairah untuk melakukan hubungan sex, Anda masih bisa untuk tetap saling menyentuh. Sentuhan penuh kasih sayang membuat Anda berdua tetap mesra, dan siapa tahu ketika gairah itu muncul, Anda sudah siap. Selain saling memberikan sentuhan mesra, sangat peting bagi Anda untuk mengkomunikasikan perasaan dan ketidaknyamanan kepada pasangan. Hal ini akan membantu pasangan untuk mengerti dan membantu Anda dalam melalui masa-masa sulit ini.
Manajemen Sex Dan Anak Balita
Gairah yang Anda miliki sudah kembali normal seiring berjalannya waktu dan anak Anda pun beranjak besar. Anak balita selalu membutuhkan perhatian dan pengawasan Anda. Otomatis Anda dan pasangan seringkali kesulitan untuk mencari waktu dan tempat untuk bermesraan tanpa terganggu oleh kehadiran anak-anak.
Yang dapat Anda lakukan adalah pintar-pintar memanfaatkan waktu. Anda perlu mengembangkan manajemen sexual dengan mengatur waktu tidur anak-anak dan memahirkan sex kilat (quickie). Buat waktu tidur anak Anda sekitar pukul 20.00 – 20.30 malam, dan sisa waktu malam Anda dapat dimanfaatkan untuk berdua dengan pasangan.
Ide lainnya adalah dengan ‘menitipkan’ anak-anak sesekali pada nenek mereka di akhir pekan, atau mengizinkan anak-anak untuk bermalam di rumah kerabat sesekali. Saat anak-anak tidak berada di rumah, Anda berdua dapat memanfaatkannya sebagai bulan madu kedua.
Saat Anak Menginjak Remaja
Banyak pasangan yang mengakui ketika anak-anak sudah beranjak remaja dan sudah mulai memahami sex merupakan masa paling sulit untuk mempertahankan kehidupan sex tetap berjalan dengan normal dibandingkan saat Anda masih sebagai pasangan baru.
Di masa ini, Anda harus membuat perubahan manajemen waktu sex. Menuirut paula, jangan ragu untuk menanyakan jadwal aktivitas anak selama satu minggu. Anda akan tahu kapan ada waktu luang bagi Anda dan pasangan untuk bermesraan.
Jika di dalam keluarga Anda sex adalah suatu hal yang tak tabu untuk dibicarakan dan pelajaran mengenai sex sudah Anda berikan kepada anak sejak remaja, Anda dapat mengatakan kepada anak-anak bahwa Anda ingin memiliki waktu khusus bersama ayah mereka. Anak-anak pun akan mengerti dan memberikan waktu tersebut kepada Anda berdua. Pada fase ini, Anda dituntut untuk lebih kreatif dan lebih terbuka kepada anak.
Manajemen kehidupan sex merupakan hal yang openting agar Anda berdua tetap merasakan keiniman sebagai suami istri sekaligus memberikan contoh yang baik kepada anak-anak. Jka ternyata manajemen sex tidak juga sapat mengembalikan gairah sexual Anda, mungkin memang ada masalah yang mengganggu pikiran Anda yang tidak berhubungan dengan ketidaknyamanan akibat kehadiran anak-anak. Konsultasikan kondisi ini dengan segera kepada dokter Anda.
Sumber : conectique