Para Pembunuh Bayaran yang Mengisahkan Perbuatan Mereka

Family / 18 October 2011

Kalangan Sendiri

Para Pembunuh Bayaran yang Mengisahkan Perbuatan Mereka

Lois Official Writer
10288

Suatu kisah yang mengejutkan dari beberapa orang pembunuh bayaran. Mereka menceritakan kisahnya di sini. Ketika ditanya mengapa mereka mau berprofesi sebagai Debt Kolektor Pembunuh Bayaran? Jawabannya, ”Saya rasa karena satu mungkin tuntutan ekonomi, saya nggak diajak sih..” kata si Pembunuh A memulai kesaksiannya.

Begitu juga alasan Pembunuh B. “(Saya) tidak mempunyai satu pekerjaan yang tetap dan orang mau pakai jasa kita, ya kita lakukan.” Kisah B tentang awal dari profesinya itu. Apa yang melatar belakangi sampai mereka menjadi pembunuh bayaran? “Orangtua saya sendiri sering melakukan kekerasan di depan mata saya. Suatu saat saya ingin bunuh bapak saya” kata B kemudian. “Karena saya udah nggak kuat gitu lihat orangtua perempuan saya dihajar begitu. Saya ingin melawan bahkan saya ingin jadi lebih lagi daripada bapak saya.”

“Diterlantarkan terus dibilang penjahat. Daripada kita jadi orang baik trus dibilang penjahat, lebih bagi jadi penjahat sekalian” kata pembunuh A. Pembunuh C mengatakan bahwa ketertarikannya berawal dari adanya keluarga. Lantas apakah hubungan antara keluarga dengan pembunuhan? C bercerita, “Saya sudah berusaha semaksimal… tapi karena istri merasa selalu kurang. Jadi entah mau mati-hidup atau tembak di tempat…” para pembunuh ini mau melakukan pekerjaan tersebut. “Mau kenal atau tidak, keputusan yang kita jalani tetap kita jalani..” kata A.

Penuturan yang mengejutkan dikemukakan oleh A ketika ditanya apakah dia merasa berdosa setelah melakukan penuturan. Dia menjawab, “Bagi saya, lebih bagus saya dapat uang daripada memikirkan dosa.” Jawab A. B pun menjawab “Kita juga mempunyai perasaan menyesal juga tapi mau bagaimana. Karena itu semuanya kembali lagi ke perut kita gitu.” Lantas apa jawaban C, dia berkata “Sudah nggak berpikir panjang lagi, entah itu dosa atau nggak.”

Setelah membunuh, ada pikiran B untuk mendatangi keluarganya untuk menyampaikan rasa penyesalannya. Biasanya dia menarik diri dulu dari profesi yang dia tekuni itu untuk menenangkan pikirannya. Sebenarnya, ada keinginan B untuk berhenti dari profesinya ini. “Mungkin saya ingin menata hidup saya yang lebih baik. Saya ingin lebih mendekatkan diri kepada Tuhan.”

“Punya niatlah ke situ, saya sendiripun ya merenungkan juga, apakah saya harus jalani begini terus hidup saya. Mudah-mudahan Tuhan bisa memberikan jalan yang baik untuk bisa dapat rejeki bukan dengan cara yang sekarang kita jalani.”kata A. C pun mengalami hal yang sama. “Saya sendiri juga sering meminta kepada Yang Maha Kuasa untuk memberi petunjuk atau jalan yang benar.” Akhirnya.

Dengan alasan apapun, tidak selayaknya seorang manusia menjadi orang yang merampas kehidupan manusia lainnya. Baik itu karena masa lalu, karena alasan ekonomi atau karena pengaruh seseorang sekalipun. Kita berdoa buat mereka agar mereka dengan penuh ketekadan dan kekuatan menghampiri tahta yang Maha Tinggi dan mulai berbalik dari jalan-jalan mereka yang jahat. 

 

Sumber Kesaksian :

Para Pembunuh Bayaran

Halaman :
1

Ikuti Kami