Mengendalikan Pasangan Memicu Masalah Dalam Pernikahan

Marriage / 31 May 2011

Kalangan Sendiri

Mengendalikan Pasangan Memicu Masalah Dalam Pernikahan

Lestari99 Official Writer
2457

Apakah Anda pernah jengkel karena pasangan Anda memiliki kebiasaan yang berbeda dari yang Anda lakukan? Apakah Anda marah jika ia memiliki pendapat yang berbeda dan membuat pilihan yang berbeda dari Anda? Jika demikian, Anda telah membuat kontrol pribadi Anda menjadi pemicu masalah dalam pernikahan Anda. Berikut adalah tiga poin penting untuk dipertimbangkan:

1. Ketakutan Mendasari Masalah Pengendalian

Isu pengendalian menyebabkan banyak masalah di dalam pernikahan. Perasaan yang Anda alami saat itu bisa sangat intens termasuk rasa marah terhadap orang lain. Banyak orang merasa lebih aman saat orang lain di sekitar mereka bercermin pada pendapat mereka, kepercayaan mereka dan pilihan mereka. Kebutuhan Anda akan rasa aman dan juga rasa takut menjadi kontribusi akan keinginan Anda agar orang lain menjadi seperti Anda. Pepatah lama yang mengatakan, “Ada keselamatan dalam jumlah,” mengacu pada ketakutan kaum primitif untuk berdiri sendiri.

Selain itu, banyak orang yang merasa lebih memegang kendali ketika mereka dapat memprediksi perilaku orang lain dan bila orang lain itu memenuhi harapan mereka. Dan mereka tidak perlu mengalami bertumbuhnya perasaan tidak nyaman, perubahan, maupun ketegangan terhadap diri sendiri. Sebaliknya, mereka dapat berpura-pura bahwa dunia mereka adalah logis, teratur, dapat diprediksi dan aman.

2. Terlalu Mengendalikan Pasangan Anda Dapat Membuat Anda Merugikan Pernikahan Anda Sendiri

Masalah pengendalian Anda juga dapat dipicu oleh cara pandang Anda yang melihat pasangan sebagai perluasan dari diri Anda sendiri. Persepsi ini pada akhirnya mengakibatkan Anda yang selalu mencoba mendikte pakaian yang dikenakan pasangan, bagaimana dia menata rambutnya, dengan siapa ia berteman, pandangan politik apa yang dianutnya, dan apa yang bisa serta tidak bisa ia lakukan. Sementara pasangan Anda pada awalnya mungkn berusaha untuk berubah agar tidak menimbulkan pertengkaran, dan Anda menciptakan hubungan orangtua-anak yang dinamis namun pada akhirnya akan mendorong pemberontakan dan kebencian atas pengendalian yang Anda lakukan dalam hidup mereka.

3. Menggunakan Penghinaan Dan Nama Julukan Merupakan Upaya Untuk Kembali Mendapatkan Kontrol

Sementara tidak ada hal yang menyeramkan terlibat dalam banyak isu pengendalian di dalam suatu hubungan, perilaku patologis dapat menjadi pemicu dalam beberapa kasus. Misalnya saja, pasangan yang marah karena suami/istrinya tidak menuruti apa yang didiktekannya dapat menjadi kasar. Orang ini mungkin berpikir bahwa ia memiliki hak untuk ‘menghukum’ pasangannya. Nama julukan dan penghinaan yang dilontarkan seringkali digunakan untuk membangun kontrol atas orang lain.

Sangat mudah untuk mengarahkan telunjuk kepada pasangan Anda dan menyatakan bahwa ia perlu berubah. Sangatlah sulit untuk menghadapi masalah Anda sendiri yang belum terselesaikan dan mengambil tanggung jawab untuuk merubah diri Anda sendiri. Ketika Anda menjadi lebih sadar akan masalah pengendalian dalam pernikahan Anda, tempat awal untuk perubahan selalu dimulai dari diri Anda sendiri dan respon Anda terhadap apa yang terjadi.

Sumber : romancestuck.com
Halaman :
1

Ikuti Kami