Pengungsi Kristen Irak Dideportasi, Nyawa Kembali Terancam

Internasional / 15 November 2010

Kalangan Sendiri

Pengungsi Kristen Irak Dideportasi, Nyawa Kembali Terancam

Lois Official Writer
3100

Swedia menetapkan standar pengungsi yang layak berdasarkan peraturan yang diputuskan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Aturan itulah yang membuat para pengungsi panik. Sebanyak 80.000 pengungsi Irak di Swedia, sekitar 6.000 di antaranya adalah umat Kristen.

Saat ini, Petugas Imigrasi Swedia telah mendeportasi sejumlah pengungsi Irak dengan sejumlah penerbangan setiap tiga minggu. Alasan deportasi karena para pengungsi itu tidak punya dokumen resmi suaka politik di Swedia. Masalahnya, mereka yang dideportasi ke Baghdad adalah kelompok minoritas Kristen di Irak. Padahal seperti yang diketahui bersama, saat ini minoritas Kristen di Irak sedang menghadapi ancaman atas keselamatan jiwa mereka.

“Di sana terdapat ratusan pengungsi Irak yang illegal yang akan segera menghilang,” kata seorang insinyur IRak penganut Katolik yang tinggal di Stockholm sejak 2004. Dia kuatir, aturan yang ditetapkan Swedia, dengan mengembalikan mereka ke Baghdad justru akan membunuh secara perlahan. “Para pengungsi sembunyi di gereja-gereja, atau di bawah tanah, bekerja illegal, dan mencoba bertahan hidup dengan berpindah-pindah,” katanya lagi.

Selain Swedia, ada beberapa negara lain juga yang mendeportasi ratusan warga Irak yang mengalami kekerasan akibat perang. Inggris, Norwegia, dan Denmark juga melakukan hal sama. Melihat kondisi ini, Divisi Pengungsi PBB kuatir pengembalian pengungsi Irak akan membahayakan mereka. “Mereka mengalami ancaman sangat serius, termasuk ancaman kebebasan dan hidup. Ini adalah alasan bagi dunia internasional melindungi mereka,” kata juru bicara pengungsian PBB, Adrian Edwards. Sebagian mereka yang dideportasi, memilih untuk melarikan diri ke negara-negara tetangga seperti Yordania dan Suriah, sesaat setelah mereka mendarat ke Baghdad.

Sumber : vivanews/lh3
Halaman :
1

Ikuti Kami