Hidup bagaikan putri dan pangeran yang bahagia selamanya hanya ada di dalam cerita dongeng. Realita pernikahan tidaklah semudah itu. Ada banyak tantangan yang datang silih berganti dalam kehidupan pernikahan, termasuk menghadapi pasangan Anda sendiri.
Meskipun Anda sudah berpacaran selama bertahun-tahun, hal itu tidak dapat menjadi jaminan bahwa pernikahan Anda akan langgeng dan bahagia selamanya. Adriana S. Ginanjar, psikolog dari Universitas Indonesia dalam bukunya Mari Bicara mengungkapkan, tantangan sering muncul justru di awal pernikahan. Masalah yang paling sering dihadapi adalah masa penyesuaian diri terhadap peran baru sebagai suami atau istri. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan dalam kebiasaan sehari-hari, harapan terhadap pernikahan, cara berkomunikasi serta nilai-nilai yang dianut dalam kehidupan.
Dalam kisah dongeng, kekuatan cinta akan mengalahkan segala rintangan. Dalam realita, hal itu tidaklah cukup. Pasangan yang tidak siap menghadapi adaptasi di awal pernikahan seringkali memandang konflik sebagai sinyal padamnya cinta dan pernikahan yang sudah di ambang kehancuran. Perbedaan yang dulu dipandang sebagai hal unik mulai menjadi biang keladi.
Salah satu kunci keberhasilan penyesuaian diri adalah menyadari perbedaan yang ada di antara Anda berdua merupakan hal yang normal dan penting bagi pemenuhan kebutuhan masing-masing. Saat memilih pasangan di masa pacaran, Anda pasti memilih kualitas pasangan yang tidak Anda miliki agar merasa lebih penuh. Agar masalah tidak menjadi semakin besar, jangan lari dari hal itu namun pegang teguh dalam pikiran Anda bahwa kesamaan visi tidak akan dapat diperoleh jika sama-sama bersikeras. Perbesarlah toleransi dan penerimaan di antara Anda berdua. Bila pasangan berusaha saling menerima perbedaan dan akhirnya menghargai keunikan masing-masing, maka pernikahan dapat berjalan harmonis.
Berikut ini adalah inspirasi dan strategi menghadapi tantangan adaptasi di awal pernikahan yang diambil dari buku Mari Bicara:
1. Proses adaptasi sebagai pasangan baru selalu diwarnai konflik dan perbedaan pendapat. Jangan memasang target tinggi, dan bersikaplah santai dalam menghadapi masalah.
2. Selalu pusatkan pikiran pada hal positif pasangan. Kurangi untuk membesarkan perbedaan apalagi mengubah pasangan supaya sesuai dengan gambaran yang Anda inginkan.
3. Diskusikan pandangan dan nilai-nilai dalam menjalani pernikahan. Mulai dari tugas-tugas suami dan istri, rencana untuk memiliki anak, pengelolaan keuangan, pengembangan karier, kehidupan beragama dan juga hubungan dengan kerabat.
4. Jalin hubungan baik dengan keluarga pasangan. Hal ini dimaksudkan untuk lebih mengenal pasangan Anda lebih dalam.
5. Ungkapkan cinta pada pasangan lewat berbagai macam cara. Mulai dari kecupan, kata-kata, sentuhan, memberikan bantuan, dan kejutan lain yang menyenangkan.
6. Hindari untuk menjelek-jelekkan keluarga pasangan atau menantang untuk bercerai jika sedang terbawa emosi. Kedua hal ini dapat menimbulkan sakit hati yang mendalam.
7. Bersabarlah menghadapi perbedaan meskipun proses yang harus Anda jalani cukup berat. Jangan lupa untuk menghargai usaha pasangan dalam mengatasi perbedaan yang ada di antara Anda berdua.
Sumber : kompas