Tiga Teladan Kehidupan Yang Benar

Parenting / 27 August 2010

Kalangan Sendiri

Tiga Teladan Kehidupan Yang Benar

Puji Astuti Official Writer
3219

Salah satu aspek penting yang perlu kita perhatikan sebagai orangtua adalah bahwa anak-anak belajar lebih banyak dari apa yang kita lakukan dari pada apa yang kita katakan. Bahkan sebelum mereka dipengaruhi oleh kebudayaan lingkungan sekitar, tantangan telah menjangkau anak kita dengan kebudayaan yang ada dirumah.

Anak-anak membutuhkan penghormatan dan kepekaan kita. Alkitab mengajarkan agar kita sebagai orangtua tidak membangkitkan “amarah” dalam hati anak-anak kita. Sebagai orang dewasa kita harus mempertimbangkan bagaimana bersikap saat membangun hubungan dengan anak-anak dalam kehidupan kita. Mereka butuh untuk kita pahami, jika kita ingin mewarnai hidup anak-anak, terutama anak-anak kita sendiri.

Anak-anak terus berkembang dari waktu ke waktu, untuk itu kita di dorong untuk membawa perubahan ke arah yang lebih baik.  Saat ini adalah waktu yang tepat untuk mempertimbangkan isu-isu penting dan memperbaiki hal-hal utama yang akan memperkuat kehidupan keluarga Anda.

Kesopanan

Ketika anak kecil berlari-lari keluar kamar mandi bahkan di halaman rumah, terkadang orang dewasa menganggapnya lucu. Namun hal ini secara tidak langsung mengajarkan anak tersebut bersikap tidak sopan. Anak harus diajar sejak kecil bahwa telanjang adalah sesuatu yang tidak sopan, sekalipun hal itu dilakukan di rumah. Kadang orang dewasa menunjukkan telandan yang tidak baik dalam hal ini. Sebagai contoh, seorang bapak biasa bertelanjang dada atau hanya memakai celana pendek ketika di rumah dengan alasan suasana rumah yang panas.

Jika dirumah, orang-orang dewasa sudah menunjukkan ketidak sopanan, maka anak akan melakukan hal-hal yang tidak sopan bahkan di hal-hal lain yang tidak pernah dibayangkan oleh Anda. Untuk itu, lakukan evaluasi terhadap sikap hormat dan kesopanan yang berlaku dalam keluarga Anda. Hal-hal kecil akan sangat bernilai, karena hal tersebutlah yang menjadi dasar bagi anak tersebut dalam membentuk perilaku.

Bahasa

Dengan perkembangan bahasa saat ini, seperti bahasa gaul dan penggunaan bahasa-bahasa kekerasan dalam media seperti film anak-anak, hal tersebut membentuk cara berbahasa anak-anak kita. Jika Anda menemukan anak Anda mengucapkan makian sekalipun dirumah Anda tidak pernah ada yang menggunakan bahasa seperti itu, maka Anda perlu memeriksa film yang ia tonton atau teman-teman dengan siapa dia bergaul.

Setiap kali Anda menemukan bahasa yang janggal dan bernada tidak sopan, beri pengertian buah hati Anda sejak dini bahwa perkataan seperti itu tidak diperkenankan karena tidak sopan.

Humor

Humor adalah bagian dari cara berbicara kita, namun hal ini perlu dicermati. Seringkali sebagai orang dewasa kita menggunakan hurmor yang bersifat sarkastik atau mencela prang lain. Kita pikir, kita hanya ingin bersenang-senang, namun tanpa Anda sadari anak Anda sedang merekam semua itu.

Ajarilah anak Anda humor yang sehat, dimana tidak mengorbankan orang lain atau menertawai kekurangan orang lain. Selain itu, hati-hati dengan humor berbau seks. Seringkali humor jenis ini memiliki pesan negative yang dapat melukai mental seorang anak. Mereka dapat mengalami konflik dengan gambar dirinya, masalah gender dan juga keberhargaan diri.

Untuk setiap perkataan negatif, dibutuhkan tujuh pernyataan afirmasi positif untuk menggantikannya. Sebuah fakta yang pasti bahwa anak-anak lebih cepat menyerap perkataan yang ia dengar dari pada orang dewasa, untuk itu pastikan ucapan dan tindakan Anda memberi teladan yang baik.  

Sumber : Focus on the Family
Halaman :
1

Ikuti Kami