Saya sangat suka bagaimana Tuhan menggunakan kehidupan sehari-hari untuk memberikan kepada saya pengertian secara rohani. Pengertian itu seringkali menyelinap dari kejadian-kejadian sederhana yang saya temui.
Saya sedang mengantri di toko kelontong sambil memeriksa daftar belanjaan ketika saya melihat seorang gadis kecil menari mengelilingi ibunya. Ibu muda itu pasti terganggu dengan kelakuan gadis kecilnya yang cukup merepotkannya sepanjang hari. Tatapan mata maupun nada suara yang digunakannya untuk membuat gadis kecilnya berdiri dengan tenang masih saja diabaikan. Sambil memandang mereka, saya berpikir ibu itu pasti akan menggunakan pukulan lembut pada putrinya (ibu saya sering memilih hal itu ketika saya masih kecil).
Tapi yang terjadi justru sebaliknya. Ibu yang sabar ini hanya berkata kepada putrinya, “Mama akan hitung sampai sepuluh!” Sepuluh? Saat itu gadis kecil ini pasti sudah menjatuhkan beberapa baris kotak dan kaleng-kaleng serta berlari keluar dari pintu, pikir saya. Dan jangan berpikir bahwa ibu itu akan menghitung dengan cepat. Saat saya melewatinya, ibu itu sedang berkata, “Satu... dua...”, ia menghitung dengan sangat lambat. Saya tidak berani lagi melihat kelanjutannya. Ibu saya akan menghitung juga jika saya nakal. Tapi tidak pernah lebih dari tiga. Namun ketika saya keluar dari tempat parkir, saya melihat ibu dan gadis kecil itu berjalan keluar dari toko. Jadi entah bagaimana, gadis kecil itu tahu untuk merespon peringatan ibunya.
Kejutan nyata datang kemudian di hari itu. Tuhan mengingatkan saya akan apa yang baru saja saya saksikan dan Ia berbicara di hati saya. Tuhan berkata, “Aku juga menghitung sampai sepuluh.” Tuhan mengingatkan saya bahwa Ia adalah Tuhan yang sabar, baik hati dan Bapa yang penuh kasih. Tuhan tidak hanya menghitung sampai tiga lalu kemudian memukul untuk mendapatkan perhatian kita. Dia menunggu dan memberikan kita banyak kesempatan untuk menanggapi suara lembut Roh Kudus – Pribadi yang selalu berusaha menyadarkan dan membuat kita berdiri dengan diam.
Beberapa dari Anda mungkin merasa Tuhan sedang menunggu kita untuk melakukan suatu kesalahan sehingga ia bisa menimpakan hal yang buruk kepada kita. Tapi Tuhan tidak seperti itu. Tuhan menghitung sampai sepuluh dengan sangat lambat, sama seperti ibu yang ada di toko kelontong tadi. Tuhan mengasihi kita dan tidak ingin menyakiti kita. Tuhan memiliki rencana yang baik bagi hidup kita.
Yeremia 29:11 Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.Percayakan hidup Anda hari ini kepada-Nya. Dia selalu ada untuk Anda, tidak peduli apa yang sedang Anda alami dalam hidup Anda.
Sumber : Martha Noebel
Sumber : cbn.com