So if we believe that we shared the same image as our God, we should be able to love with sincere heart. We can also need others because we love them, not because ulterior motives, interests or hidden agendas. Most people need a reason to love, and somehow when the reason fades away so does the feeling. We all should know that:
Jadi, jika kita percaya bahwa kita segambar dengan Allah, kita harus mampu mencintai dengan hati yang tulus. Kita juga memerlukan orang lain karena kita mengasihi mereka, bukan karena motivasi lain, kepentingan atau maksud terselubung. Kebanyakan orang membutuhkan sebuah alasan untuk mencintai, dan ketika alasan itu hilang, lenyap pula perasaan cinta itu. Kita semua harus tahu bahwa:
We fall in love by chance. Love come into our life without notice, we always wonder why suddenly such feeling can struck our heart. It changed how we see things in our life, everything look so bright and interesting. We never know what the correct answer why we love him/her. We just know that we love him/her no matter how jerk or tricky he/she is.
Kita jatuh cinta tidak dengan sengaja. Cinta datang ke dalam kehidupan kita tanpa pemberitahuan. Kita selalu bertanya-tanya kenapa tiba-tiba perasaan itu melanda hati kita. Perasan itu mengubah cara pandang kita dalam hidup, segalanya tampak begitu indah dan menarik. Kita tidak pernah tahu jawabannya kenapa kita mencintai orang itu. Yang kita tahu hanyalah bahwa kita mencintainya tak peduli seberapa buruk atau liciknya dia.
We stay in love by works. Only works can make us stay in love. Compromise, adaptation, tolerance, taking, giving, loyalty, commitment, respect, forgiving, responsibility and selfless. Most people fail because of their ego, always took for granted of everything, judging, never accept partner's opinion, being a jerk, betrayal. Loving actually is the biggest lesson in human's life. You stop learning when you stop loving.
Kita tinggal di dalam percintaan dengan usaha. Hanya usaha yang dapat membuat kita tetap mencintai. Kompromi, adaptasi, toleransi, memberi, menerima, kesetiaan, komitmen, rasa hormat, mengampuni, tanggung jawab dan tanpa pamrih. Kebanyakan orang gagal karena ego mereka, selalu mengambil keuntungan dari segala sesuatu, menghakimi, tidak pernah menerima pendapat pasangan, menjadi orang yang kurang ajar dan berkhianat. Mencintai sebenarnya merupakan pelajaran terbesar dalam kehidupan manusia. Anda berhenti belajar ketika Anda berhenti mencintai.
We out of love by choice. It's your choice to accept arduous and harsh treatment from your partner. It's your choice to hurt your partner. It's your choice to betray him/ her. It's your choice to stop paying attention. It's your choice being selfish. It's your choice cheating behind his/her back. Remember, every choice has consequences, choose wisely, calculate the result. Each choice draws unimaginable consequences, either it's good or bad.
Kita berhenti mencintai karena pilihan. Adalah pilihan Anda untuk menerima kesusahan dan perlakuan kasar dari pasangan Anda. Pilihan Anda untuk menyakiti pasangan Anda. Pilihan Anda untuk mengkhianatinya. Pilihan Anda untuk berhenti memberikan perhatian. Pilihan Anda untuk menjadi pribadi yang egois. Pilihan Anda untuk mencuranginya. Ingatlah, setiap pilihan memiliki konsekuensi, jadi pilihlah dengan bijak, perhitungkan hasilnya. Setiap pilihan menghasilkan konsekuensi yang tak terbayangkan, baik itu jahat atau buruk.
To fear love is to fear life, and those who fear life are already three parts dead. Every end gives new strength and spirit. As for me the words: "Live Hapily Ever After" is not a destination. But a journey that needs a lot of efforts. Finding the one is not a goal, actually beginning of a new chapter. A chapter of adaptation, understanding, taking and giving. Most people disappointed in the end because ruled by their ego, always take but never give. No tolerance and compromise take you nowhere, just another break up.
Takut akan cinta sama halnya dengan takut akan hidup, dan mereka yang takut hidup, sepertiga bagian hidupnya telah mati. Setiap akhir memberikan kekuatan dan semangat yang baru. Bagi saya, kalimat: "Hidup bahagia selamanya" bukan merupakan tujuan. Tapi sebuah perjalaann yang memerlukan banyak usaha. Menemukan seseorang bukanlah tujuan, melainkan sebuah awal dari suatu bab baru. Sebuah bab dari adaptasi, pengertian, memberi dan menerima. Kebanyakan orang pada akhirnya kecewa karena dikuasai oleh ego mereka, selalu menerima dan tidak pernah memberi. Tanpa toleransi dan kompromi, Anda tidak akan kemana-mana, hanya akan kembali mengalami hubungan yang berakhir.
Sumber : Cahyadi Tanujaya