Hari Kamis (7/1/2010), Israel kembali menutup pintu perbatasan Jalur Gaza, tempat penyeberangan utama kargo. Hal ini disebabkan oleh penembakan mortir gerilyawan Palestina di dekat pos Angkatan Darat Israel. Kira-kira sepuluh mortir ditembakan di dekat pintu perbatasan utama, Karem Shalom. Sampai saat ini belum ada laporan korban terluka atau kerusakan yang terjadi.
Pintu perbatasan utama Karem Shalom biasa digunakan sebagai jalur distribusi Bantuan kemanusiaan dan bahan bakar ke kawasan Jalur Gaza. Penutupan pintu perbatasan tersebut dilakukan tidak lama setelah penembakan mortir gerilyawan Palestina.
Dalam peristiwa ini, sayap militer gerilyawan Palestina yang menamakan diri Komite Resistensi Poler mengklaim bertanggungjawab. Mereka mengatakan tembakan mortir itu dilancarkan sebagai jawaban atas serangan udara Israel pada Selasa (5/1/2010) yang menewaskan beberapa orang orang pejuang Palestina dan mencederai beberapa orang lainnya.
Selain itu Israel juga menutup pintu perbatasan Kissufim, dekat pos militer Israel di Gaza tenggara.
Ini adalah sebuah kemunduran, karena sebelumnya pada akhir pekan lalu Israel membuka pintu perbatasan Rafah di Jalur Gaza selatan untuk ekspor bunga dan strawberi ke Eropa dan mengizinkan bantuan kemanusiaan dan memasok bahan bakar minyak ke wilayah miskin itu.
Kepala Koordinasi Pasokan Bahan Pangan ke Gaza, Rael Fatouh, mengatakan Israel telah membuka kembali pintu penyeberangan Karem Shalom untuk mengizinkan sekitar 74 truk pengangkut bantuan kemanusiaan dan bahan bakar minyak ke Gaza, juga telah mengizinkan para petani Gaza untuk pertama kalinya guna menyediakan truk-truk berisi strawberi ekspor dari Gaza ke dunia luar, ditambah satu truk berisi bunga. Ini adalah pertama kalinya, Israel mengijinkan para petani Gaza mengekspor semua produk bunga dan strawberi hingga musim panen ini yang berakhir pada Mei 2010. Sumber : antaranews.com