Pembunuh Pernikahan

Marriage / 28 December 2009

Kalangan Sendiri

Pembunuh Pernikahan

Fifi Official Writer
9897
Dr. James Dobson dari Focus on The Family menuliskan tentang beberapa hal yang dapat menjadi penyebab kehancuran dalam rumah tangga jika diberi kesempatan untuk berkembang:

Over-komitmen dan kelelahan fisik
Biasanya hal ini dialami oleh pasangan muda yang baru mulai bekerja atau masih di sekolah. Banyak pasangan mudah yang masih menempuh pendidikan, bekerja penuh waktu, punya bayi atau balita, baru saja atau dalam proses merenovasi rumah, dan mungkin juga baru memulai usaha sekaligus. Idak heran pernikahan mereka menjadi berantakan, karena satu-satunya waktu dimana mereka bisa bertemu adalah di saat mereka sudah kelelahan.

Kredit yang berlebihan dan masalah keuangan keluarga
Bayarlah dengan tunai untuk barang keperluan sehari-hari atau jangan membelinya sama sekali. Aturlah keuangan bersama-sama dengan bijak.

Keegoisan
Ada 2 jenis orang, pemberi dan penerima. Maksudnya di sini, pemberi adalah seorang yang utuh, sedangkan penerima adalah seorang yang selalu berusaha mendapatkan atau mengambil dari orang lain untuk dirinya sendiri (belum utuh). Pernikahan antara 2 orang pemberi akan menjadi bagus. Jika yang satu pemberi dan lainnya penerima, maka konflik tidak dapat dihindari. Tapi untuk pasangan yang dua-duanya penerima, maka mereka akan saling menghancurkan.

Hubungan yang tidak sehat dengan mertua
Kalau salah satu pasangan masih belum benar-benar mandiri dan masih sangat tergantung pada orang tuanya, sebaiknya tidak tinggal di dekat mertua. Banyak orang tua yang sulit untuk memberikan otonomi kepada anaknya walaupun keadaannya sudah berbeda sejak anak mereka menikah dan mempunyai keluarga baru.

Harapan yang tidak realistis
Banyak orang yang menikah dengan membawa harapan-harapan yang indah dan berlebihan. Tidak mungkin pernikahan antara 2 manusia yang sama-sama tidak sempurna dapat memenuhi harapan yang lebih mirip fantasi tersebut.

Tidak memberikan ruang pribadi
Tidak memberikan "ruang untuk bernafas" yang (tetap dan masih) diperlukan pasangan dapat menghancurkan kemesraan di antara suami istri. Salah satu bentuk dari sikap ini adalah cemburu berlebihan atau over protektif. Salah satu penyebabnya bisa jadi karena kepercayaan diri rendah yang dimiliki salah satu pasangan. Cinta itu sudah seharusnya membebaskan dan mempercayai.

Masalah seksual yang tidak dibahas dan pandangan "rumput tetangga lebih hijau" adalah kombinasi yang sangat mematikan!
Jika pasangan suami istri memiliki masalah seksual atau keberatan-keberatan dalam hal seksual, sudah seharusnya mereka membicarakannya secara terbuka dengan pasangan untuk mencari solusinya. Jangan dibiarkan begitu saja, karena itu sama saja seperti menyimpan sebuah bom waktu. Pandangan "rumput tetangga lebih hijau" sebenarnya tidak nyata. Biasanya itu hanya merupakan alasan untuk menghindar dari tanggung jawab dalam pernikahan. Kalau anda mempunyai kebun yang tidak terawat, tentu anda harus melakukan sesuatu dengan kebun anda agar kebun anda menjadi indah dan rapi, bukannya tidak melakukan apa-apa dan hanya mengeluh, "kebun tetangga memang lebih hijau"...

Kehancuran usaha
Kegagalan dalam bidang usaha seringkali berakibat buruk terutama untuk pria. Emosi mereka yang tidak dikendalikan seringkali dilampiaskan dalam bentuk amarah kepada keluarganya.

Kesuksesan usaha
Usaha yang sukses memang merupakan berkat, tapi jika tidak bijak dalam menyikapinya, maka usaha yang sukses dan usaha yang gagal dapat menyebabkan resiko yang sama. Usaha yang sukses dapat membuat orang terlalu sibuk mengurus usahanya sampai mengabaikan keluarganya.

Menikah dalam usia terlalu muda
Pasangan yang menikah di usia 14 sampai 17 tahun kemungkinannya lebih tinggi untuk bercerai dibandingkan usia yang lebih matang. Ini karena pernikahan membutuhkan kedewasaan yang cukup untuk melakukan tanggung jawab yang baru.

Alkohol, narkoba, pornografi, judi, dan jenis kecanduan yang lain
Kecanduan apapun membuat seseorang tidak bisa berpikir jernih dan menguasai dirinya. Hal ini tentu saja akan merusak lingkungan orang-orang terdekat termasuk merusak dirinya sendiri.

Sumber : LP3i
Halaman :
1

Ikuti Kami