Keutuhan Di Dalam Tuhan

Kata Alkitab / 4 November 2009

Kalangan Sendiri

Keutuhan Di Dalam Tuhan

Lestari99 Official Writer
6696

Whole. Mengacu pada Kamus Inggris-Indonesia yang disusun oleh John Echols dan Hassan Shadily, definisi whole adalah sebagai berikut:

whole: kb. 1. keseluruhan, 2. jumlah; ks. 1. seluruh, 2. lengkap, 3. bulat, utuh, 4. murni.

Persamaan lain dari utuh adalah integral (kesatuan/menyatu), sedangkan lawan dari integral adalah parsial (bagian/terbagi).

Lengkap dan utuh berarti suatu kesatuan yang melekat kuat, tidak ada bagian yang terpisah. Berkaitan dengan melekat kuat, ada satu bagian dalam Alkitab yang sangat baik menjelaskan masalah utuh ini, yaitu di Yohanes 15:1-8.

Mari kita bahas dua bagian mengenai keutuhan:

1. Pertama-tama kita akan berbicara mengenai keutuhan dan konsep integral dari Putra dan Bapa. Hal ini dibahas dalam Yohanes 15:1. Yesus dianalogikan sebagai pokok anggur yang benar dan Bapa sebagai pengusahanya. Mengapa saya katakan ini merupakan suatu keutuhan dan konsep integral?

Dalam Marketing terkenal sekali konsep 4P: Product, Price, Promotion, dan Place (bahkan sekarang ini sudah berkembang menjadi lebih dari sejumlah 4P). Suatu bisnis yang berhasil akan terjadi jika dan hanya jika 4P (atau bahkan lebih) merupakan suatu kesatuan, integral.

Begitu juga dengan Yesus dan Bapa: pokok anggur dan pengusaha kebun anggur. Bila tidak ada pokok anggur, bagaimana pengusaha bisa memproduksi anggur? Bagaimana pengusaha bisa menjual anggur? Lha tidak ada produk kok?

Sebaliknya, bila tidak ada pengusaha kebun anggur, bagaimana pokok anggur itu bisa tumbuh dengan baik? Bagaimana pohon anggur itu bisa berbuah banyak? Yesus dan Bapa adalah satu kesatuan, integral, tak terpisahkan.

2. Kedua kita akan berbicara mengenai keutuhan dan konsep integral kita dan Yesus. Hal ini dibahas dalam Yohanes 15:5. Yesus dianalogikan sebagai pokok anggur dan kita (Anda dan saya) sebagai ranting-rantingnya. Ini merupakan suatu konsep yang integral. Tidak boleh terpisah.

Yesus sebagai pokok mempunyai kita ranting-rantingnya. Tanpa kita, Yesus akan tetap berjalan baik-baik saja. Permasalahannya bagaimana bila kita sebagai ranting tidak menyatu dengan Dia? Fatal sekali. Ranting itu terpasang pada pokok. Bila ranting itu tidak mau menyatu dengan pokoknya, apa akibatnya?

Mari kita tinjau satu per satu akibatnya:

a. Tidak berbuah (Yohanes 15:4). Salah satu tujuan penciptaan kita adalah untuk menghasilkan buah.

b. Tidak dapat berbuat apa-apa (Yohanes 15:5). Bisnis macet? Pekerjaan bermasalah? Suami/istri pergi dari rumah dan tidak kembali-kembali? Apapun usaha Anda untuk menyelesaikan masalah, bila Anda tidak melekat erat pada Sang Pokok Anggur Sejati, Anda tidak dapat berbuat apa-apa. Mungkin Anda berusaha keras, namun hasilnya adalah NOL besar. Ayo, datang pada Sang Pokok Anggur Sejati!

c. Menjadi kering (Yohanes 15:6). Kering adalah suatu kondisi hati yang berbahaya. Kondisi hati yang kering dapat membuat orang yang hidup tapi merasa tidak hidup.

d. Dicampakkan ke dalam api lalu dibakar (Yohanes 15:6). Bila ranting yang telah kering terus-menerus dibiarkan, akhirnya akan dipotong, dimasukkan ke dalam api, lalu dibakar. Inilah bahaya yang sangat mengerikan! Saat kita tidak melekat, tidak menjadi kesatuan, tidak integral, tidak utuh karena tidak menempel pada Pokok Anggur yang Benar, akibat akhirnya adalah kita akan meninggalkan Tuhan.

Bila kita sudah meninggalkan Tuhan, maka hidup kita akan benar-benar jauh dari Tuhan: melakukan segala yang jahat di mata-Nya. Hasil akhirnya adalah kemurtadan dan orang yang menolak Tuhan, hanya dapat menerima dicampakkan dalam api neraka. Mengerikan bukan? Saya berdoa kita (Anda dan saya) semua akan menjadi orang yang integral dan melekat terus dengan Tuhan sampai akhir. Utuh sampai akhir.

Sebaliknya bila kita melekat pada Tuhan hasilnya adalah:

- Berbuah banyak (Yohanes 15:5).

Bila kita berbuah banyak, kita akan makin dibentuk supaya semakin banyak berbuah (Yohanes 15:2).

- Dengan berbuah banyak, kita memuliakan Tuhan (Yohanes 15:8).

- Dengan berbuah banyak, kita adalah murid-murid-Nya (Yohanes 15:8).

- Sebagai murid-murid-Nya, kita mendapat hak istimewa (Yohanes 15:7), yaitu kita minta apapun akan Tuhan beri. WOWWW! Asyik sekali bukan?

Ingat, bila Anda seorang lajang yang merindukan pasangan hidup, jangan mengharapkan Anda akan menjadi utuh dengan mendapatkan pasangan hidup, dengan menikah. Sama sekali tidak! Jadilah utuh terlebih dahulu, entah Anda lajang ataupun tidak.

Jadi bila Anda ingin menjadi orang yang diberkati, jadilah orang yang utuh terlebih dahulu.

Sudahkah Anda menjadi orang yang utuh? Amin.

Sumber : Santi Erawaty
Halaman :
1

Ikuti Kami