Kebaikan Yang Sulit Dipahami

Kata Alkitab / 5 September 2009

Kalangan Sendiri

Kebaikan Yang Sulit Dipahami

Puji Astuti Official Writer
5076

Bahwa aku tertindas itu baik bagiku, supaya aku belajar ketetapa-ketetapan-Mu. Taurat yang Kau sampaikan adalah baik bagiku, lebih dari pada ribuan keping emas dan perak.

Mazmur 119:71-72

Ketika masih muda, Lee Sundstrom mengalami kekecewaan yang sangat dalam saat Perang Dunia II.

Peristiwa Pearl Harbor belum terjadi, namun dia harus mengikuti wajib militer. Dia memprotes dewan daerah supaya dibebaskan dari wajib militer itu karena ia memenuhi syarat menjadi hamba Tuhan dan sebagai asisten penginjil Irwin Moon. Namun, mereka tidak berpendapat demikian, maka Lee berangkat ke Ford Ord pada bulan Maret 1941.

Setelah mengikuti latihan dasar, Lee mempelajari radar di Fort Monmouth, New Jersey. Dia diminta untuk tetap tinggal dan diberi tahu bahwa dia mendapat kesempatan untuk naik pangkat menjadi Sersan Kepala.

"Saya langsung menerima tawaran itu dan segera membayangkan bagaimana nanti bila saya memakai kemeja dengan lencana Sersan Kepala dengan gaji yang lebih tinggi."

Namun itu hanya mimpi. "Sebagaimana terbukti, saya memang berada di Ft. Monmouth, tetapi harus memikirkan untuk memperoleh pinjaman di Ft. Ord. Saya baru saja berada di Ft. Ord dan tidak mengenal siapapun. Saya lihat orang-orang itu naik pangkat. Sungguh menyakitkan bagi saya."

"Saya mengadukan hal ini kepada Tuhan dan kemudian Dia memberi saya dama sejahtera dan membuat saya bersedia tinggal di Buck Private. Disi saya menjadi instruktur, namun mengerjakan semua tugas KP (Kichen Patrol = orang yang bertugas memasak dan membersihkan dapur) dan Latrine Orderly (Petugas pembersih kamar mandi). Dan, mendapat gaji setara dengan kopral."

"Saya sanggup menghadapi pengalaman yang tidak mampu saya pahami dan menjadikan saya rendah hati karena buah doa dan membaca firman Tuhan. Kini saya bersyukur karena Tuhan telah menempatkan saya dalam keadaan tersebut. Banyak hal yang lahir dari kekecewaan itu dan kemenangan yang berikutnya."

Lee selalu mengingat peristiwa tersebut di kemudian hari saat dia harus mempercayai Allah ditengah-tengah situasi yang membingungkan.

"Akhirnya saya tahu bahwa jendral di Ft. Ord menolak kepindahan saya karena di Ft. Monmouth terkenal suka menghalangi orang-orang yang dikirim kesana hanya untuk tugas sementara. Jendral ini tidak menginginkan seorangpun mengalami hal itu. Beliau adalah orang yang memiliki integritas. Menurut yang saya dengar, beliau sebenarnya bisa menjadi Kepala Petugas Penghubung, namun akhirnya gagal karena beliau tidak mau bermain politik. Beberapa tahun kemudian beliau menghubungi saya beberapa kali dan memberitahu bahwa secara pribadi dia mengikuti karir saya."

Akhirnya Lee direkomendasikan menjadi pegawai di Candidate School (sekolah untuk anggota militer yang akan menjadi pegawai dalam ketentaraan) dan diberhentikan ketika perang usai dengan jabatan Kapten.

Dari yang dialaminya Lee belajar tentang kebenaran "Sebab bukan dari timur atau dari barat dan bukan dari padang gurun datangnya peninggian itu, tetapi Allah adalah Hakim: direndahkan-Nya yang satu dan ditinggikan-Nya yang lain." (Mazmur 75:7-8).

Kadang-kadang cara kerja kebaikan Allah tampak sulit dipahami. Kebaikan-Nya bekerja melalui jaringan kusut antara kekudusan-Nya dan ciptaan-Nya yang sering memberontak, kita. Dia berusaha keras merancangkan segala sesuatunya untuk kebaikan setiap orang, baik pikiran, tubuh, jiwa dan rohnya sempurna.

Kadang kebaikannya seolah-olah Dia menendang kita: itu menyakitkan. Dunia kita tampak suram. Allah sepertinya marah. Namun bila kita menerima keadaan itu dengan sikap yang benar, kita akan melihat kebaikan-Nya di balik semua keadaan itu.

Ingatlah bahwa kebaikan Allah itu bersifat dinamis. Dia bahkan dapat menggunakan sesuatu yang sangat buruk dalam kehidupan ini untuk menyatakan kebaikan-Nya. Semua itu hanya memiliki satu tujuan, untuk meraih Anda masuk dalam rencana keselamatan-Nya dan membimbing Anda pulang menuju rumah Bapa Sorgawi yang kekal.

Adaptasi dari : Allah Itu Baik Senantiasa; Janet Chester Bly; Metanoia

 

Halaman :
1

Ikuti Kami