Attitude Adalah Segalanya

Kata Alkitab / 2 June 2009

Kalangan Sendiri

Attitude Adalah Segalanya

Tammy Official Writer
8856
Jerry adalah tipe pria yang akan Anda sukai untuk Anda benci. Ia selalu berada dalam mood yang baik dan selalu memiliki sesuatu yang positif untuk dikatakan. Ketika seseorang bertanya kepadanya apa kabarnya, ia akan menjawab, "Jika saya bisa lebih baik lagi, saya akan menjadi kembar!"

Ia adalah seorang manajer yang unik karena ia memiliki beberapa pelayan yang mengikuti dia dari restoran ke restoran. Alasan para pelayan tersebut mengikuti Jerry dikarenakan sikapnya. Ia adalah seorang motivator yang alami. Jika seorang karyawan memiliki hari yang buruk, Jerry ada disana untuk mengatakan kepada sang karyawan bagaimana untuk melihat sisi positif dari situasi yang dihadapinya.

Melihat style seperti ini membuat saya penasaran, maka satu hari saya datang ke Jerry dan bertanya kepadanya, "Saya tidak mengerti! Kamu tidak bisa menjadi seseorang yang positif setiap waktu. Bagaimana kamu melakukannya?" Jerry menjawab, "Setiap pagi saya bangun dan mengatakan kepada diri saya sendiri, Jerry, kamu memiliki dua pilihan hari ini. Kamu bisa memilih untuk berada dalam mood yang baik atau kamu bisa memilih untuk berada dalam mood yang buruk. Setiap kali sesuatu yang buruk terjadi, saya bisa memilih untuk menjadi korban atau saya bisa memilih untuk belajar dari hal tersebut. Saya memilih untuk belajar dari itu. Setiap kali seseorang datang kepada saya sambil mengeluh, saya bisa memilih untuk menerima keluhan mereka atau saya bisa menunjukkan sisi positif dari kehidupan. Saya memilih untuk sisi positif dari kehidupan.

"Yah, benar, tetap saja tidak semudah itu," saya memprotesnya.

"Ya itu mudah," ujar Jerry. "Hidup adalah mengenai pilihan-pilihan. Ketika kamu memangkas semua sampah kehidupan, setiap situasi adalah sebuah pilihan. Kamu memilih bagaimana kamu bereaksi kepada situasi-situasi. Kamu memilih bagaimana orang-orang mempengaruhi mood kamu. Kamu memilih untuk berada dalam mood yang baik atau mood yang buruk. Pada dasarnya: Itu adalah bagaimana kamu menghidupi hidup kamu."

Saya mencerminkan pada apa yang Jerry katakan. Tak lama setelahnya, saya meninggalkan industri restoran untuk memulai bisnis saya sendiri. Kami hilang kontak, tapi saya sering memikirkan mengenai dia ketika saya membuat keputusan mengenai kehidupan bukannya bereaksi kepada hal tersebut.

RobberyBeberapa tahun kemudian, saya mendengar Jerry melakukan sesuatu yang tidak pernah disarankan untuk dilakukan dalam bisnis restoran: ia meninggalkan pintu belakang terbuka di satu pagi hari dan ditahan dengan todongan pistol oleh tiga perampok. Selagi mencoba untuk membuka lemari besi, tangannya, yang gemetar karena gugup, kombinasi pun menjadi salah. Para perampok menjadi panik dan menembak dia. Beruntungnya, Jerry ditemukan dengan cepat dan buru-buru dibawa ke pusat trauma lokal. Setelah 18 jam pembedahan dan berminggu-minggu perawatan intensif, Jerry dilepaskan dari rumah sakit dengan potongan-potongan peluru masih berada dalam tubuhnya.

Saya bertemu dengan Jerry enam bulan setelah kejadian itu. Ketika saya bertanya kepadanya apa kabarnya, ia menjawab, "Jika saya bisa lebih baik lagi, saya pastinya kembar. Ingin melihat luka-luka saya?"

Saya menolak untuk melihat luka-lukanya, tetapi bertanya kepadanya apa yang berada di pikirannya saat perampokan itu terjadi. "Hal pertama yang berada dalam pikiran saya adalah saya seharusnya mengunci pintu belakang," jawab Jerry. "Lalu, selagi saya terbujur di lantai, saya teringat bahwa saya memiliki dua pilihan: Saya bisa memilih untuk hidup, atau saya bisa memilih untuk mati. Saya memilih untuk hidup."

Paramedics"Apakah kamu tidak takut? Tidakkah kamu kehilangan kesadaran?" tanya saya. Jerry melanjutkan, "Paramedisnya sangat hebat. Mereka terus mengatakan kepada saya bahwa saya akan baik-baik saja. Tetapi ketika mereka membawa saya ke ruang gawat darurat dan saya melihat ekspresi-ekspresi di wajah-wajah para dokter dan perawat, saya menjadi sangat takut. Di mata mereka, saya membaca, ‘Ia adalah mayat hidup.' Saya tahu bahwa saya perlu melakukan suatu tindakan."

"Apa yang kamu lakukan?" tanya saya.

"Ya, waktu itu ada perawat besar dan tegap bertanya dengan nada berteriak kepada saya," ujar Jerry. "Ia bertanya jika saya alergi terhadap sesuatu. ‘Ya,' jawab saya. Para dokter dan perawat berhenti bekerja menunggu lanjutan jawaban saya... Saya mengambil nafas yang dalam dan berteriak, ‘Peluru!' Di tengah tawa mereka, saya mengatakan kepada mereka, ‘Saya memutuskan untuk hidup. Operasilah saya sebagaimana saya akan hidup, bukan mati."

Jerry hidup terima kasih kepada kemampuan para dokternya, tetapi juga dikarenakan sikapnya yang luar biasa. Saya belajar dari dirinya bahwa setiap hari kita memiliki pilihan untuk hidup kepenuhan. Sikap, di atas semuanya, adalah segalanya.

Sumber : inspirationalarchive.com
Halaman :
1

Ikuti Kami