Mengatasi Krisis Identitas

Kata Alkitab / 29 April 2009

Kalangan Sendiri

Mengatasi Krisis Identitas

Budhi Marpaung Official Writer
11992

"Lihatlah, betapa besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah, dan memang kita adalah anak-anak Allah. Karena itu dunia tidak mengenal kita, sebab dunia tidak mengenal Dia." (I Yohanes 3:1)

Banyak dari anak-anak Tuhan tidak yang tidak mengenali siapa dirinya. Hal ini dapat terlihat dari hidupnya yang mudah jatuh dan tidak percaya akan kehadiran Tuhan pada saat menghadapi masalah.

Memang benar, manusia walaupun sudah mengalami kelahiran baru di dalam Tuhan Yesus, dia tetaplah manusia biasa. Namun, dia melupakan kuasa dan anugerah Tuhan turun bagi tiap anak-Nya. Menjadi pertanyaan saat ini adalah mengapa banyak orang khususnya anak-anak Allah mengalami krisis identitas? Bagaimana keluar dari krisis identitas diri?

Hal pertama yang menjadi fokus pengajaran kali ini adalah mengenai alasan banyak anak Allah mengalami krisis identitas. Jawaban untuk pertanyaan pertama ini adalah karena mereka tidak tahu bahwa mereka berasal dari kerajaan-Nya. Anak-anak Allah seharusnya menjadi apa yang Yesus katakan kepadanya. Perkataan Yesus dapat ditemui pada saat kita membaca Alkitab. Disana janji-janji Allah dan perkataan Allah bagi orang yang takut akan DIA tertulis semuanya.

Salah satu janji-Nya bagi hidup kita adalah hidup dalam kekekalan. Janji ini diberikan Allah bagi anak-anakNya agar dimampukan melayani DIA sesuai tujuan ilahi yang sebelumnya Allah telah taruhkan saat mereka menerima DIA sebagai Tuhan dan juruselamat dalam hidupnya masing-masing. Jadi, sebenarnya tidak ada alasan bagi anak-anakNya untuk menjadi jatuh atau menjauh dari Allah bila dia mengetahui dirinya adalah anak-anak ALLAH.

Hal kedua yang akan dipelajari mengenai Bagaimana caranya agar kita bisa keluar dari krisis identitas? Untuk keluar dari krisis identitas ini, seseorang harus setidaknya melakukan kedua hal ini, yakni pertama jangan mengingat masa lalu, dan kedua adalah memiliki paradigma baru mengenai janji dan penggenapan ALLAH.

Anak-anak Allah seringkali ketika hidup dalam anugerah-Nya masih mengingat akan masa lalunya. Hal ini bahaya karena jika terus hidup dalam masa lalu, ALLAH tidak akan bekerja dengan maksimal dalam hidup anak-anakNya. Yesaya 43:18-19 secara eksplisit menyatakan bahwa ALLAH hendak memberikan sesuatu yang baru bagi anak-anakNya, tetapi dengan syarat mereka harus melupakan masa lalu mereka. Ingatlah, bahwa masa lalu tidak dapat diubah kembali, tetapi masa depan dapat diubah.

Selanjutnya, adalah mengenai paradigma baru mengenai janji dan penggenapan ALLAH. Agar bisa keluar dari krisis identitas diri Anda di dalam Tuhan, hal kedua ini jangan kita kesampingkan. Tuhan menyatakan bahwa setiap pekerjaan-Nya di bumi pasti selalu diberitahukan kepada anak-anakNya.

Mengenali diri sebagai anak-anak Allah merupakan kehendak ALLAH karena saat kita mengetahuinya, maka kehendak Tuhan bagi dunia inipun akan menjadi bagian kita untuk menggenapinya.    

Sumber: Rev. June K. Ford -  Bahan Pengajaran Pribadi

Halaman :
1

Ikuti Kami