Anda Harus Punya Rasa Takut!!

Dalam Yohanes 7:17, Tuhan memberikan suatu prinsip yang paling mendasar untuk memahami kebenaran, "Barangsiapa mau melakukan kehendak-Nya, ia akan tahu entah ajaran-Ku ini berasal dari Allah, entah Aku berkata-kata dari diri-Ku sendiri." Jika kita rindu untuk mengenal kebenaran, kita harus berkomitmen untuk hidup sesuai dengan kebenaran itu. Bukan orang yang hanya mengenal kebenaran tentang salib yang diselamatkan, melainkan orang yang menerapkan kepercayaan mereka tentang salib dalam kehidupan mereka. Apabila kebenaran ini diterapkan dalam kehidupan kita, kita dilahirkan kembali ke dalam kesatuan dan ketaatan hidup kepada Allah. Sebagaimana dikatakan dalam Mazmur 25:12-13,

Siapakah orang yang takut akan TUHAN? Kepadanya TUHAN menunjukkan jalan yang harus dipilihnya. Orang itu sendiri akan menetap dalam kebahagiaan dan anak cucunya akan mewarisi bumi.

Jika kita ingin menerima bimbingan dan petunjuk-Nya, atau menerima warisan kita, takut akan Tuhan merupakan suatu keharusan. Sasaran kebenaran bukanlah sekedar supaya kita mengenal jalannya, tetapi juga supaya kita berjalan di jalan tersebut. Tanpa fondasi yang kokoh dari takut akan Tuhan yang kudus dan murni, kita sama dengan membangun hidup kita di atas fondasi yang lemah karena kita mengenal kebenaran itu, tetapi tidak melakukannya. Oleh sebab itu, sifat sejati kehidupan rohani kita dinyatakan melalui cara kita bersikap saat tidak ada orang yang melihat, dan saat kita mengetahui bahwa tidak ada orang yang mengetahuinya. Diri kita terbuka di hadapan Allah. Tidak ada yang tersembunyi bagi-Nya.

Sebagaimana yang dinyatakan dalam ayat berikutnya, orang yang takut akan Tuhan dan menerima petunjuk-Nya akan memperoleh kebahagiaan, dan anak cucunya akan mewarisi bumi. Ini merupakan fondasi kemuliaan yang sejati. Tujuan kemuliaan pada mulanya adalah untuk menanam keluarga-keluarga yang benar di bumi, yang akan menjadi generasi-generasi yang benar. Mereka juga akan menjadi pemilik bumi, karena orang benar akan mewarisi bumi.Tentu saja, ini tidak akan terjadi apabila suatu generasi tidak hidup dalam takut akan Tuhan. Karena itu, menanam keluarga yang hidup dalam takut akan Tuhan di atas bumi ini masih menjadi panggilan kita, dan harus menjadi sasaran setiap orang Kristen. Ketika kita hidup dalam takut akan Tuhan dan meneruskan ini kepada anak-anak kita, keluarga-keluarga kita akan berbahagia, mewarisi bumi, dan menjadi benih yang benar di bumi.

Sebagaimana dikatakan dalam Amsal 22:1, "Nama baik lebih berharga dari pada kekayaan besar, dikasihi orang lebih baik dari pada perak dan emas." Orang-orang yang takut akan Tuhan memiliki tekad untuk menegakkan nama Kristus yang berdiri atas dasar kebenaran, kehormatan, integritas dan kemurahan hati yang sejati. Kita harus mengimpartasikan pengetahuan kepada anak-anak kita bahwa takut akan Tuhan yang sejati adalah harta milik kita yang paling berharga, dan bahwa menjalankan hidup kita untuk melayani dan mentaati Dia adalah panggilan kita yang tertinggi. Mereka yang berjalan di dalam kebenaran adalah orang-orang yang benar-benar mulia. Nama mereka bukan saja dikenal di bumi, namun juga tercatat dalam Kitab Kehidupan.

Adam pertama mempunyai seorang mempelai yang hidup di dunia yang sempurna, namun ia memilih untuk berbuat dosa. "Adam terakhir", Yesus Kristus, mempunyai seorang mempelai yang hidup di dunia yang paling tidak sempurna, tetapi memilih untuk taat. Itu merupakan panggilan kita, dan merupakan harta yang bernilai kekal.

Sumber : Rick Joyner - 50 Renungan Untuk Membangun Visi Anda

Halaman :

1

1. Natal
2. Bahan Khotbah
3. Theresia Fasya
4. Kuis Alkitab
5. Ayat Alkitab

Related Articles