Menabur dan Menuai

Kata Alkitab / 25 November 2008

Kalangan Sendiri

Menabur dan Menuai

agnes.faith Official Writer
5718
Suatu sore, Frank mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi ke arah selatan menuju pusat kota Florida. Dia berada di jalan yang berbahaya, jalan dua arah yang sempit, yang tidak memungkinkan untuk mengendarai dengan cepat.

Tetapi, dia sedang tergesa-gesa. Frank adalah seorang penulis, dan telah diberi kesempatan untuk mewawancarai orang-orang yang terkenal Palm Beach. Dia sudah terlambat, tetapi dia berpikir bahwa dia masih bisa datang tepat waktunya jika dia mengendarai dengan kecepatan tinggi.

Tiba-tiba dia melihat sebuah mobil diparkir di depan. Seorang wanita sedang panik melambaikan tangannya, Frank menurunkan kecepatan mobilnya dan melihat bahwa masalah mobil wanita itu hanyalah ban kempes dan ia mulai tancap gas lagi. Orang lain akan segera datang dan membantunya, katanya pada diri sendiri.

Kemudian dia melihat betapa tua dan lemahnya wanita itu. Hari segera akan menjadi gelap. Jika satu mobil dari arah berlawanan berusaha menyalip mobil lainya atau jika dua mobil bertemu disana pada saat yang bersamaan, dia bisa membayangkan akan terjadi tabrakan. Dengan enggan dia berhenti dan berlari ke arah mobil wanita itu.

Sementara Frank sedang mengganti ban, seorang anggota polisi lalu lintas berhenti dan segera mengatur lalu-lintas. Ketika Frank telah selesai dan nyonya tua itu berangkat lagi, polisi tersebut berjalan menuju mobil Frank.

"Berapa kecepatan Anda tadi?" tanyanya.

"Kira-kira 65," jawab Frank, "Ada apa?"

"Untung Anda berhenti," dia berkata. "Ada tikungan tajam di depan sana. Jika kamu mencoba melewatinya dengan ban seperti itu.." dia menunjuk ke ban kiri mobil Frank. "Lihat!" katanya.

Frank melihat ban mobil tersebut sudah membengkak sebesar buah anggur, sedangkan ban luarnya sudah robek.

"Mobil sudah pasti terbalik di selokan itu sekarang," kata polisi itu.

Frank berterima kasih kepada Tuhan karena ia telah berhenti untuk menolong wanita tadi. Dia telah kehilangan suatu cerita , tetapi dia masih hidup untuk menulis cerita-cerita lainnya.

Sumber : setetes embun bagi jiwa
Halaman :
1

Ikuti Kami