Siapa bilang mengasuh dan mendidik anak hanya tugas serta kewajiban ibu? Ayah juga harus berperan serta! Tanpa itu, segalanya akan berjalan pincang. Anak akan tumbuh tanpa tokoh panutan yang lengkap, apalagi jika ia anak laki-laki.
Bagaimana ia bisa menjadi ayah yang baik nantinya jika tak pernah mendapat contoh serta pengalaman dari ayahnya? Meskipun maksudnya baik, seringkali cara yang kita gunakan sebagai orang tua salah, dan akibatnya anak pun menjadi semakin sulit diatur.
Kolose 3:21, Hai bapa-bapa, janganlah sakiti hati anakmu, supaya jangan tawar hatinya.
Nah, berikut ini hal-hal yang sebaiknya dilakukan para ayah.
1. Jangan berharap kelewat banyak
Bila anak tahu bahwa Anda berharap banyak padanya, ia akan berusaha memberikan semampunya. Namun di sisi lain, jangan berharap kelewat banyak karena jika anak tak sanggup memenuhinya, ia akan merasa sedih dan takut tak disayang ayah.
2. Menerima kesalahan
Bila Anda yakin salah satu dari anak menimbulkan masalah di dalam rumah dan menyalahkannya, sadarilah, hal ini tidak membuat keadaan menjadi lebih baik. Memang puas rasanya memarahi dan menyalahkan, namun ini hanya akan memperburuk keadaan. Cintai dan terima anak bahwa mereka dapat berubah ke arah yang positif.
3. Kenali lebih dalam
Cari tahu sedapat mungkin segala sesuatu mengenai anak Anda. Cari tahu mainan dan warna kesukaan mereka, siapa teman dekatnya, siapa tokoh pahlawan mereka, dan lainnya. Dengan memperlihatkan perhatian, Anda menunjukkan cinta Anda kepada mereka. Tanpa adanya pendekatan, Anda memperlihatkan sikap tidak peduli dan menganggap mereka tidak penting.
4. Katakan "TIDAK"
Kini banyak hal berbahaya bagi anak di "luar sana" yang sangat menggoda mereka. Anak harus belajar disiplin, pengendalian diri, dan bagaimana menunda kepuasan bila Anda mengatakan "TIDAK" pada mereka. Mengatakan "TIDAK" berarti membantu Anda memiliki anak yang sehat, bahagia dan dapat bekerja sama.
5. Memukul karena tidak belajar
Penelitian menunjukkan, tamparan atau pukulan membuat anak-anak memiliki rasa percaya diri yang rendah. Memukul atau menampar anak hanya akan meningkatkan rasa takut anak terhadap ayahnya. Apakah memang ini yang Anda inginkan?
6. Perlakukan istri dengan baik
Bagaimana Anda memperlakukan istri merupakan petunjuk terpenting bagi anak tentang hubungan pria dan wanita. Usahakan tidak bertengkar di depan mereka. Bersikaplah dengan baik, daripada menunjukkan sikap bahwa Anda selalu benar.
7. Tindakan lebih keras daripada kata-kata
Banyak orang tua mengancam anaknya bila tak dapat diajak kerja sama. Bila Anda tak mempraktikkan konsekuensi ancaman itu, ia akan menyepelekan ancaman Anda. Yang mereka pahami adalah tindakan. Bila hak-hak tertentu yang mereka miliki dilarang karena tidak adanya kerja sama mereka, mereka akan memahami dengan cepat bahwa Anda bersungguh-sungguh.
8. Dengarkan dengan sungguh-sungguh
Jangan mendengarkan secara sepintas, tapi belajarlah mengerti apa yang mereka katakan. Refleksikan kembali apa yang dikatakannya. Bila Anda ingin ia mendengar apa yang Anda katakan, Anda pun harus mendengarkan apa yang dikatakannya.
9. Beri tanggung jawab sesuai usia
Bila anak masih kecil, mungkin yang dapat dilakukannya hanya membereskan tempat tidur dan menjaga kamar tetap rapi. Bila mereka bertambah besar, tambahkan tanggung jawab. Katakan padanya, di dalam keluarga setiap anggota punya tanggung jawab masing-masing. Jangan beri hadiah untuk tanggung jawab yang memang harus mereka lakukan.
10. Katakan "LUAR BIASA"
Puji dan katakan betapa luar biasanya ia bagi Anda. Hal ini terutama sangat penting untuk disampaikan pada saat anak memiliki masalah. Tunjukkan kepada anak, apa yang membuat dia luar biasa karena hal ini akan lebih mengena dan berarti baginya.
Sumber : kompas.com