Bukan Saat yang “Teduh”

Kata Alkitab / 18 July 2008

Kalangan Sendiri

Bukan Saat yang “Teduh”

Admin Spiritual Official Writer
7515
"Ia memberikan nyanyian baru dalam mulutku untuk memuji Allah kita..." (Mazmur 40:4)

"Bisakah kamu diam dan tinggalkan aku sendiri!" perintah saya pada seekor burung yang berkicau. "Kamu mengacaukan saat teduh saya dengan Tuhan!"

Beberapa saat setelah saya duduk di halaman belakang saya untuk ber-saat teduh, burung kutilang kecil yang bergerak cepat dari sebuah pot bunga, yang tampaknya sudah menjadi sarangnya. Dia bertengger di pohon depan saya dan terus berkicau ke arah saya. Setelah beberapa menit suaranya terus mengganggu saya, saya memutuskan untuk memberitahu kepada burung ini tentang apa yang saya pikirkan.

"Dengarkan teman," saya berkata, "Siapa yang menanam bunga-bunga di pot itu? Aku! Siapa yang menggantung mereka dan menyuburkan mereka? Aku! Dan siapa yang menyirami mereka setiap hari? Aku! Jangan mengeluh padaku karena aku memilih untuk duduk di sini dan menikmati apa yang sudah kutanam. Mereka milikku sejak dari awalnya, dan aku hanya membiarkan kamu hidup di sana. Kamu seharusnya bersyukur, bukannya menggangguku dengan suara ributmu!"

Tapi burung kutilang itu terus saja berkicau mengabaikan saya, dan setelah beberapa detik saya menyadari keluhan-keluhan marahnya terdengar tidak asing. Keluhan-keluhannya itu seperti keluhan-keluhan saya! Saya sering mengeluh saat keadaan tidak sesuai dengan yang saya inginkan, saat orang lain mengacaukan rencana saya, saat seseorang menginvasi ke dalam area saya. Saya, saya dan saya.

Lalu Tuhan berbicara dalam hati saya...
Siapa yang menciptakan bumi ini pada awalnya? Siapa yang menanam dan menyiram semuanya sebelum kamu? Seluruh bumi ini dan segala isinya adalah milikKu. Aku hanya membiarkan kamu hidup di sini, dan lagipula, kadang-kadang kamu membuat kekacauan. Berhenti mengeluh dan mulailah menyanyikan lagu yang telah Aku letakkan di hatimu...

Pagi itu memang bukan saat yang "teduh", tapi pesan Tuhan dapat saya dengar dengan keras dan jelas...

Sumber : cbn
Halaman :
1

Ikuti Kami