Bagaimana Mengurangi Stress?

Kata Alkitab / 16 July 2008

Kalangan Sendiri

Bagaimana Mengurangi Stress?

Admin Spiritual Official Writer
7118
Stress makin banyak dialami banyak orang di dunia saat ini. Kabar baiknya adalah, kita sebagai orang Kristen memang berada di dunia, tapi berdasarkan perkataan Yesus di Yoh 17:16, kita bukan berasal dari dunia ini! Kita tidak harus beroperasi dalam sistem dunia: pemikiran, perkataan, atau berperilaku seperti dunia. Malah sebenarnya, sikap dan pendekatan kitalah terhadap situasi itu yang harus berbeda dari sikap dan pendekatan dunia. Sumber dari stress kita sebenarnya bukanlah kesulitan, kondisi, dan situasi. Tapi sikap dan pendekatan kita terhadap semua itu. Dunia (orang-orang yang tidak percaya) meresponi kesulitan dengan kemarahan, tapi Yesus berkata dalam Yoh 14:27 untuk ...janganlah gelisah dan gentar hatimu... Dia tidak pernah berjanji bahwa kita tidak akan berurusan dengan apapun yang menganggu atau mengecewakan kita.

Dalam Yoh 16:33, Yesus mengatakan, "...Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia." Yesus mengatakan kesulitan akan kita alami, tapi semua itu tidak harus membuat kita gusar, Kita tidak harus menerima stress yang ditawarkan. Kita punya pilihan untuk mendekati tantangan dengan sikap yang tenang.

Baru-baru ini, saya mengalami bagaimana situasi saya bisa diputarbalikkan hanya dengan melakukan pendekatan dan sikap yang benar. Jika saya mendekati sesuatu dengan sikap takut, saya sudah menyerahkan diri saya untuk menderita sebelum saya memulainya. Jika saya percaya bahwa sesuatu itu akan terasa berat, saya mendapatkan apa yang saya percayai! Sebaliknya, jika saya menolak untuk takut atau mempunyai keyakinan yang negatif, saya membuka pintu bagi Tuhan untuk bekerja dan menolong saya. Saya sedang belajar untuk menekan tombol "reset" saya jika iblis mencoba membuat saya gusar.

Kita diciptakan Tuhan untuk menangani kadar stress sampai jumlah tertentu. Adalah mustahil untuk hidup dan tidak pernah mengalami stress sama sekali. Stress bisa datang dalam bentuk ketegangan mental, emosional, atau fisik. Bagaimanapun juga, kalau kita tidak mengendalikannya dan mengetahui batasannya untuk menghindari tingkat stress yang melebihi yang dapat kita tangani, kita akan menghadapi masalah. Penyakit adalah hasil dari stress yang berkpanjangan. Bahkan penyakit mental bisa jadi merupakan akibat dari stress sudah yang berlangsung lama. Seperti yang telah saya sebutkan sebelumnya, stress adalah akibat dari sikap dan pendekatan yang salah, bukan dari keadaan.

Kita dapat melihat beberapa contoh:

1. Dengan sikap yang tepat, saya tidak perlu menjadi gusar jika terperangkap dalam kemacetan. Saya bisa memutuskan untuk menikmatinya (mungkin dengan mendengar musik atau menelpon), walaupun saya lebih suka tidak terjebak dalam kemacetan. Atau saya bisa menjadi gusar karena mencoba melakukan sesuatu yang sebenarnya juga tidak bisa mengubah kondisi. Itu keputusan saya!
2. Jika saya mempunyai rencana dan ternyata rencana saya tidak bisa dilakukan, saya bisa saja menjadi marah, bingung, bahkan terus berusaha memaksakannya terjadi (meskipun saya tahu dengan jelas bahwa itu tetap tidak akan berhasil). Saya juga bisa memilih untuk beradaptasi dan mengalir, memutuskan untuk tidak kehilangan damai sejahtera saya karena sesuatu yang tidak bisa saya ubah atau kendalikan. Itu keputusan saya!
3. Ketika orang lain tidak bersikap atau merespon sesuai dengan harapan saya, saya bisa berusaha untuk mengubah mereka, memusuhi mereka, marah kepada mereka, atau merasa tersinggung. Saya juga mempunyai pilihan untuk memaafkan, menyadari bahwa saya juga mempunyai kelemahan dan memberikan respon seperti yang Yesus lakukan. Itu keputusan saya!

Selagi saya menulis artikel ini, saya harus menghadapi 4 situasi yang mengecewakan. Tadi pagi saat saya mulai melihat hal-hal yang terjadi tidak sesuai dengan harapan saya, saya berkata pada diri saya sendiri, "Aku tidak suka semua ini terjadi, tapi aku tidak mau kehilangan sukacitaku. Aku bisa bahagia dengan atau tanpa ini semua!" Saya percaya saat kita meresponi seperti ini, kita membuat batasan untuk musuh. Kita mengatakan, "Kamu boleh saja menyentuh kehidupan luarku, tapi kamu tidak bisa mengacaukan bagian dalamnya." Kerajaan Allah adalah tentang kebenaran, damai sejahtera, dan sukacita dalam Roh Kudus (Roma 14:17), dan Roh Kudus di dalam Anda! Jangan ijinkan iblis membuat Anda tetap gusar dan stress sepanjang waktu. Ubahlah sikap dan pendekatan Anda, dan Tuhan akan mengubah kondisi Anda tidak lama setelah itu.

Berikut ini beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk mengurangi stress:

Berhenti berpikir dan berbicara tentang masalah Anda
Rasa gusar atau stress akan mengaktifkan sebuah alarm dalam tubuh untuk melindungi dirinya dari kondisi yang mengancam. Bahkan memikirkan keadaan yang membuat gusar atau membayangkan bahaya juga memicu aktifnya alarm itu. Serangkaian respon akan ditentukan di dalam diri kita untuk melawan atau lari dari keadaan itu.

Jangan berusaha mengerjakan terlalu banyak dari yang Anda mampu tangani
Apakah Anda mempunyai terlalu banyak hal untuk dilakukan? Ini sepertinya keluhan yang paling banyak saya dengar. Saat saya bertanya pada orang-orang bagaimana kabar mereka, sekitar 50% menjawab, "saya sibuk." Tuhan tidak akan membuat kita stress dan menyuruh kita melakukan lebih dari yang kita mampu. Karena itu, jika kita dipimpin Roh Kudus, mengatakan "ya" saat Dia mengatakan "ya", dan mengatakan "tidak" saat Dia berkata "tidak", kita seharusnya mampu menyelesaikan apa yang Dia berikan pada kita untuk dikerjakan dan menjalaninya dengan damai sejahtera. Apakah Anda perlu berkata "tidak" lebih sering? Kita seharusnya memastikan saat hati kita berkata "tidak", mulut kita tidak mengatakan "ya". Kadangkala mencoba untuk selalu menyenangkan orang lain dapat membuat kita sangat tidak bahagia. Seseorang harus benar-benar berhati-hati dalam area ini, terutama jika dia punya kecenderungan untuk menyenangkan orang lain (agar mereka menerima dan mengakui dirinya).

Menerima Kasih Karunia Tuhan
Kasih karunia adalah kuasa Roh Kudus untuk hidup tanpa stress. Tapi Tuhan tidak akan memberikan kita kasih karunia untuk suatu ketidaktaatan. Jika Dia memberitahu agar kita tidak melakukan suatu hal, yang akhirnya kita lakukan juga, kita akan kehilangan kasih karuniaNya. Tuhan memberikan kasih karuniaNya untuk panggilan kita. Jika kita melakukan kehendak kita sendiri, kita melakukannya dengan kekuatan kita sendiri. Tapi ketika kita mengikuti pimpinanNya, Dia selalu menyediakan kekuatan yang dibutuhkan.

Ingatkah Anda ketika Tuhan menjanjikan Anraham dan Sara seorang anak? Mereka mendahului Tuhan dengan usaha mereka sendiri dan lahirlah Ismael. Akhirnya, Ishak lahir sesuai dengan janji Tuhan. Nama "Ismael" berarti "orang yang berperang", sedangkan nama "Ishak" berarti "tertawa". Ismael mewakili hasil perbuatan daging, yang selalu akan menghasilkan pergumulan dan stress. Tapi Ishak, mewakili penantian akan janji Tuhan, yang membutuhkan iman dan selalu membawa kedamaian.

Tuhan mau kita berapi-api, bukannya terbakar. Keletihan fisik dan emosional yang parah merupakan akibat dari stress yang telah berlangsung lama. Stress menurunkan kualitas kesehatan tubuh kita, sistem kekebalan tubuh kita menjadi lemah, dan penyakit, juga depresi dapat menyerang. Apakah Anda mengalaminya? Ini dapat berupa keletihan yang parah, sakit kepala, insomnia, masalah nafsu makan, ketegangan, ketidakmampuan untuk bersantai, dan tidak ada penjelasan medis untuk gejala-gejala itu. Gejala lain mungkin berupa kelelahan emosional (mudah menangis), kemarahan, sikap negatif, gampang tersinggung, sinisme, dan kepahitan.

Semua itu membuat Anda kehilangan kendali dan tidak lagi menghasilkan buah-buah roh. Anda tidak bisa memaksa pikiran, emosi atau tubuh Anda bekerja berlebihan tanpa membayar harganya. Kecepatan siapa yang sedang Anda berusaha kejar? Apakah itu kecepatan yang Tuhan tentukan bagi Anda atau orang lain? Apakah Anda stress karena mencoba menyesuaikan diri dengan kecepatan orang lain? Apakah Anda hidup di bawah stress karena kompetisi dan perbandingan? Apakah Anda seorang perfeksionis dengan tujuan atau harapan yang tidak realistis? Saya percaya kita dapat hidup bebas dari stress, tapi itu membutuhkan beberapa keputusan, mungkin di antaranya berupa keputusan yang radikal. Ijinkan Roh Kudus membimbing Anda keluar dari gaya hidup stress dan menjalani hidup dengan damai sejahtera dan sukacita.

Sumber : joyce meyer
Halaman :
1

Ikuti Kami