7 Orang Pendeta Di China Ditangkap

Internasional / 13 May 2008

Kalangan Sendiri

7 Orang Pendeta Di China Ditangkap

Puji Astuti Official Writer
6675

China yang sebentar lagi menggelar acara olimpiade, membuat mata dunia terus tertuju kepada negara ini. Sekalipun sudah berusaha membuat berbagai kelonggaran dalam rangka membuat kesan yang baik di mata dunia international, China tetap secara intensif memerangi gereka-gereja rumah atau seringkali di kenal sebagai gereja bawah tanah.

Berdasarkan laporan yang dimuat oleh CAA (China Aid Association), pada 8 Mei lalu waktu Beijing, tiga orang pemimpin gereja rumah di propinsi Shandong di tangkap saat sedang memimpin kelompok pendalaman Alkitab.

Salah seorang yang ditangkap adalah pendeta berkewarganegaraan Thaiwan. Karena kasus ini, pendeta tersebut di ekstradisi ke negaranya dan tidak diperbolehkan memasuki China selama 5 tahun ke depan.

Sementara itu ada 4 orang pemimpin gereja juga yang di tangkap pada awal bulan Mei ini. Salah satunya adalah seorang pendeta dari propinsi Jilin yang di tangkap pada 4 Mei saat melakukan aktivitas gereja rumah.

Website Eyewitness melaporkan bahwa pada pukul 11:30 siang, sekitar 30 pemimpin gereja dari berbagai propinsi di China yang sedang mengikuti sebuah seminar pendalaman Alkitab yang dipimpin oleh hamba Tuhan dari Taiwan, di datangi oleh 20 orang aparat kepolisian. Mereka menyatakan bahwa pertemuan itu ilegal, karena tidak pernah melaporkan sebelumnya. 23 orang pemimpin gereja di paksa menuliskan nama, nomor kartu penduduk dan alamat rumah mereka. Selanjutnya orang-orang tersebut dalam pengawasan ketat. Ke 23 orang tersebut juga adalah para pelajar yang sedang belajar tentang gereja rumah dari sebuah gereja rumah di kota tersebut.

Seorang pendeta yang berusia 28 tahun bernama Zhang Yongliang yang merupakan penyelenggara sekolah Alkitab yang mengajarkan gerakan gereja rumah dan acara seminar tersebut ditangkap bersama kedua orang tuanya. Seorang saksi menceritakan bahwa sewaktu ayah Zhang dipukuli petugas, ibunya mencoba memberi penjelasan kepada polisi, tetapi akhirnya keduanya di tangkap dengan tuduhan "menutupi kebenaran."

Penganiayaan terhadap gerakan gereja rumah terus berlanjut, banyak orang percaya dan pada hamba Tuhan di China ditangkap dan banyak gereja yang ditutup. Dalam kondisi seperti ini, orang percaya di China terus bertumbuh secara luar biasa. Aniaya dan tekanan tidak melemahkan iman percaya mereka. Bagaimana dengan kita saat ini?

Sumber : Berbagai sumber/VM
Halaman :
1

Ikuti Kami