Agar Suami Anda Mendengarkan

Marriage / 10 May 2008

Kalangan Sendiri

Agar Suami Anda Mendengarkan

Fifi Official Writer
4725
Banyak istri mengeluh suami mereka tidak mendengarkan seperti yang seharusnya mereka inginkan. Tapi meskipun kebanyakan wanita sering menyalahkan pria, sebenarnya ada hal-hal yang bisa dilakukan oleh wanita untuk membuka komunikasi yang sehat yang akan membangun keintiman antara suami dan istri. Menurut penulis buku Nancy Cobb dan Cornie Grigsby, kesalahannya bukan ada pada salah satu gender. Pria dan wanita mempunyai cara berkomunikasi yang berbeda karena memang otak mereka dirancang secara berbeda pula. Namun ada hal-hal yang bisa dilakukan oleh wanita sebagai bagian dari solusi masalah ini, jika mereka mau.

Dalam buku mereka, "How to Get Your Husband to Listen to You", mereka menuliskan beberapa rahasia berkomunikasi dengan pria. Mereka membahas bagaimana pria berpikir, bagaimana mereka berbicara, dan apa yang mereka dengar (atau tidak dengar) ketika wanita berbicara. Mungkin Anda bertanya mengapa pengarang buku itu sepertinya menyarankan bahwa hanya wanita-lah yang harus berubah. Tidak bisakah pria belajar bagaimana untuk berkomunikasi lebih baik dengan wanita dibanding sebaliknya?

Sebenarnya tidak... karena otak wanita dirancang untuk lebih bersifat relasional, dan lebih mudah bagi wanita untuk menyesuaikan gaya komunikasi mereka dengan lawan bicara yang bermacam-macam. Menyesuaikan diri dengan gaya komunikasi suami hanyalah salah satu cara untuk memenuhi peranan wanita sebagai penolong bagi suami mereka, dan ini dapat membuat pernikahan Anda menjadi lebih bahagia.

Masalah utamanya adalah, para wanita seringkali tidak menyadari bahwa pria benar-benar berbeda jauh dengan teman-teman sesama wanita mereka. "Saya pikir harapan-harapan wanita sering menciptakan konflik. Karena teman-teman wanitanya, saudara wanitanya, dan rekan-rekan kerjanya kebanyakan wanita, mereka terbiasa dengan gaya komunikasi sesama wanita," kata Connie Grigsby. Sekali wanita mengerti dan menerima perbedaan-perbedaan ini, komunikasi dengan pria akan menjadi lebih mudah. Berikut ini beberapa tips dari buku itu.

Bahasa Isyarat Tidak Akan Berhasil
Wanita seringkali berputar-putar atau menggunakan gaya komunikasi tidak langsung (isyarat) saat berbicara dengan suami mereka karena mereka tidak ingin terlihat sebagai orang yang menuntut. Gaya komunikasi ini berhasil dengan wanita lain, tapi tidak dengan pria.

Jika wanita berbicara dengan wanita lainnya, dia bisa melempar satu isyarat dan berkata seperti ini, "Aku lelah sekali hari ini, aku tidak tahu kita akan makan malam apa." Dan teman wanitanya akan berkata, "Kenapa tidak makan keluar saja?" atau "Aku akan membelikan makanan untuk kita." Sesama wanita akan mengerti dan menanggapi dengan sesuatu yang memang dia harapkan untuk didengarnya," kata Grigsby. Jika seorang wanita berkata pada suaminya, "Aku lelah sekali, aku tidak yakin apa yang akan kita makan malam ini karena aku sangat lelah." Suaminya mungkin menyarankan makan makanan instant saja karena dia tidak menangkap dan memproses apa yang sebenarnya ingin disampaikan oleh istrinya.

Pilihan yang lebih baik, wanita dapat mengatakan langsung kepada pria bahwa mereka sedang lelah untuk memasak dan bertanya apakah mereka bisa makan keluar. "Pria mempunyai gaya komunikasi langsung," kata Grigsby. "Mereka mendengar apa yang diminta dari mereka, mereka bisa menjawab ya atau tidak. Mereka tahu dimana mereka sedang berdiri, dan tidak perlu merasa bahwa Anda sedang meletakkan mereka pada posisi menakutkan, berusaha menebak-nebak apa yang sebenarnya Anda maksudkan."

Mengomel Tidak Akan Berhasil
Sering mengomel pada suami untuk melakukan suatu hal juga akan menghasilkan efek negatif. "Bagi pria, omelan itu merendahkan dan membunuh semangat mereka, membuat mereka merasa diperlakukan seperti anak kecil," kata Grigsby. Ketika seorang wanita mengomel, yang dia lakukan akan terlihat seperti berkata, "Aku akan terus meletakkan ibu jariku pada dirimu sampai kamu selesai melakukan apapun yang aku minta kamu lakukan. Dan mungkin aku masih akan merasa terluka karena kamu tidak melakukannya dengan cepat, dan aku masih harus terus menolongmu dengan terus mengingatkanmu." Seorang pria akan menutup dan menarik dirinya saat ini terjadi.

Wanita mungkin saja pada akhirnya berhasil membuat suami mereka melakukan apa yang mereka inginkan, tapi pria cenderung akan membuat jarak dengan istri mereka. Dan sikap dingin pria tentu saja bukan hasil jangka panjang yang diinginkan oleh para istri. Jika wanita ingin bertanya untuk kedua kalinya pada pria tentang suatu hal, Grigsby menyarankan bertanyalah seolah-olah itu untuk pertama kalinya. Jangan katakan, "Aku tidak percaya, berapa kali lagi harus aku ingatkan?". Akan lebih efektif jika Anda meminta langsung kepada suami Anda jka ada hal yang perlu dilakukan, atau mengingatkan dia untuk melakukannya, hanya saja jaga nada suara Anda.

Rasa Hormat adalah Jalan pada Hati Suami Anda
Kunci untuk mempunyai komunikasi yang baik dengan pria, dan kunci untuk menghangatkan hati mereka, adalah rasa hormat. "Sama seperti dicintai dan disayangi merupakan kunci kepada hati wanita, rasa hormat adalah kunci kepada hati pria," kata Grigsby. "Saya pikir mungkin wanita bergumul dengan hal ini karena mereka merasa bahwa suami merekalah yang perlu berusaha untuk mendapatkan rasa hormat mereka." Tapi memaksa pria untuk berusaha mendapatkan rasa hormat dari istri mereka bukanlah rencana Tuhan. Alkitab menyarankan wanita bahwa kelembutan dan rasa hormat merekalah yang akan memenangkan seorang suami yang tidak taat kepada Tuhan.

"Kita sedang membicarakan tentang seorang suami yang tidak taat yang tetap berhak menerima rasa hormat. Jadi kita perlu berhenti berpikir bahwa suami kita harus berusaha untuk mendapatkannya. Kita perlu mulai berpikir bahwa memang secara alamiah peran mereka sebagai seorang suami membutuhkan rasa hormat kita," kata Grigsby. Memberikan rasa hormat yang sangat mereka butuhkan membuat hati mereka lebih terbuka dan membuat mereka menjadi lebih reseptif saat istri mereka berbicara. Gagal untuk menghormati mereka adalah cara tercepat untuk membuat mereka menjaga jarak dengan istri mereka, dan suami yang menarik dirinya akan membuat istrinya merasa kesepian dan terasing.

Perubahan itu Mungkin
Saran dari Grigsby ini dia berikan berdasarkan pengalamannya sendiri. Grigsby mengatakan dia sudah mencapai titik balik dalam pernikahannya beberapa tahun lalu. Dia menyadari bahwa jika tidak ada perubahan, maka pernikahannya akan gagal. Dia akhirnya menyadari bahwa yang paling perlu berubah lebih dulu adalah dirinya. Waktu itu, dia merasa suaminya tidak memberi atau mengusahakan sama banyak seperti yang dia lakukan untuk hubungan mereka. "Saya berpikir sudah cukup semua yang saya lakukan dalam tahun-tahun pertama, dan sekarang giliran suami saya untuk berubah. Saya hanya perlu menenangkan diri dan membiarkan dia yang melakukan perubahan karena dia perlu membawa sebagian beban ini," kata Grigsby. "Tapi, suami saya tidak menangkap apapun, dia tidak memikirkan hal yang sama. Dia hanya tahu bahwa hubungan kita berantakan." Sekali Grigsby memutuskan untuk melakukan semuanya dengan cara Tuhan, Tuhan mulai bekerja dalam pernikahannya.

"Saya merendahkan diri di hadapanNya. Saya menyadari kesalahan dan kegagalan saya. Saya bertobat untuk apa yang telah saya lakukan. Dan tanpa pemberitahuan apapun pada suami saya, saya mulai melakukan semuanya dengan cara Tuhan. Saya mulai keluar dari zona keras kepala saya, dan saya mulai berinvestasi dalam pernikahan saya dan dalam diri suami saya. Sangat sedikit sekali suami yang tidak merespon pada perubahan seperti ini."

Daripada menunggu para suami untuk berubah lebih dulu, wanita seringkali perlu mengambil langkah pertama. Kebanyakan pria benar-benar ingin menyenangkan istri mereka dan menikmati pernikahan yang bahagia, mereka hanya tidak tahu bagaimana untuk sampai ke sana.

Sumber : boundless
Halaman :
1

Ikuti Kami