Rick Warren yang menjadi pembicara dalam Konfrensi Nasional Pendeta ke 19 di Wood Bridge, pada 8 April lalu menyinggung tentang pencapaiannya menjadi Megastar Pastor. Megastar Pastor adalah julukan yang diberikan kepada para pendeta yang sangat terkenal di dunia. Rick Warren menjadi terkenal di berbagai belahan dunia dipicu oleh bukunya yang fenomenal "The Purpose Driven Life" (PDL). Buku ini mengalirkan dana sebanyak sepuluh juta dolar Amerika pada tahun pertama di terbitkan.
Saat Rick menerima uang sebanyak itu, dia mengakui bergumul bagaimana menggunakan uang sebanyak itu. Akhirnya setelah Rick dan istrinya berdoa, mereka memutuskan untuk tidak mengubah apapun dalam hidup mereka hanya karena memiliki penghasilan yang begitu besar. Rick dan keluarganya menjalani kesehariannya, tak ubahnya seperti sebelum dia menulis buku PDL itu.
Yang berubah adalah Rick Warren tidak lagi menerima gaji lagi dari gereja Saddleback yang ia gembalakan. Rick Warren memutuskan untuk tidak menerima gaji lagi dari gereja tersebut sejak tahun 2002, setelah buku The Purpose Driven Life diterbitkan. Bahkan Rick Warren mengembalikan semua gaji yang pernah diterimanya. Sepertinya Rick berusaha agar kehidupannya tidak berubah menjadi tamak hanya karena berkat Tuhan yang melimpah. Rick sekarang menerapkan sebuah prinsip kebalikan dari perpuluhan. Jika biasanya orang hidup dari 90 % gajinya dan mengembalikan yang 10 % kepada Tuhan, Rick memutuskan untuk mengembalikan 90 % pendapatannya kepada Tuhan dan hidup dengan 10 % dari penghasilannya.
Pria ini memiliki visi, melalui hidupnya dia bisa membawa 1 orang kepada Yesus untuk diselamatkan setiap kali ada kesempatan. Saat berbicara dihadapan para pendeta dalam konfrensi tersebut diatas, sambil berkelakar dia berkata, "Dengan uang yang saya peroleh bisa saja saya membeli sebuah pulau, pengsiun, lalu menikmati hidup sambil minum minuman yang disajikan dengan sebuah gelas yang dihiasi payung kecil. Namun ketika Anda menulis sebuah buku dengan prakata yang tertulis "Ini bukanlah tentang saya." maka Anda harus menyadari bahwa uang dan kepopuleran yang datang mengikutinya bukanlah untuk Anda."
"Saya tahu bahwa karena buku ini, kehidupan saya lebih terekspos lagi. Untuk itu saya tidak ingin ada ganjalan yang membuat orang mempertanyakan mengapa saya melakukan apa yang saat ini saya lakukan," tambahnya. Penulis buku best seller ini mengatakan jika mau gampang agar hidupnya tidak dipersulit karena uang yang diterimanya, bisa saja dia sumbangkan ke suatu lembaga. Tapi menurutnya, hal itu hanya berdampak kecil. Setelah Rick membaca Mazmur 72 tentang Raja Salomo yang meminta di beri pengaruh yang besar supaya bisa menolong mereka yang ditindas dan miskin, Rick menyadari bahwa kepopulerannya bisa digunakan untuk menolong mereka yang tertindas.
Berdasarkan inspirasi dari Salomo, Rick Warren mendirikan sebuah advokasi bernama Warren and Kay advocade. Lembaga ini khusus menolong orang miskin dan tertindas dan menjembatani agar mereka bisa didengarkan oleh para politisi dan bisnisman. Lembaga ini juga bergerak memobilisasi gereja-gereja untuk menolong orang-orang lemah dan miskin, terutama anak-anak korban AIDS.
Dalam kotbahnya yang berjudul "Bertumbuh Dewasa secara Spiritual" Rick Warren menjelaskan bagaimana Musa bisa Tuhan pakai dengan dasyat."Tuhan bertanya kepada Musa, "Apa yang ada ditanganmu?", hal ini adalah pertanyan yang paling penting dalam kehidupan," Jelas Rick. Rick bertanya pada para pendeta yang datang,"Apa yang ada di tangan Anda saat ini?". Saat Musa berkata yang di tangannya adalah tongkat, Tuhan memerintahkan Musa untuk melemparkannya tongkat itu ke tanah dan tongkat tersebut menjadi seekor ular. Sebuah benda mati bisa menjadi mahluk hidup oleh kuasa Tuhan.Rick menjelaskan bahwa Tuhan tidak pernah melakukan mujizat hanya untuk pamer, dan Tuhan bertanya bukan karena Dia tidak tahu jawabannya."Tuhan bertanya tentang apa yang Anda miliki, itu untuk kepentingan Anda sendiri." tambahnya.
Rick Warren menjelaskan bahwa tongkat Musa mewakili identitas Musa sebagai seorang gembala domba. Hal itu adalah simbolisasi dari sumber income-nya, karena pada masa itu kemakmuran seseorang diukur dari ternak dan hasil ladangnya. Selain itu tongkat juga mewakili otoritasnya, karena pada masa itu tongkat gembala berfungsi untuk mengatur domba gembalaan.
Melalui peristiwa perjumpaan Musa dengan Tuhan, dan bagaimana tongkatnya menjadi sesuatu yang hidup, hal itu mengubah seluruh perjalanan sejarah dunia. Mulai saat itu, tongkat itu tidak lagi diidentifikasikan kepada Musa dan pekerjaannya, tetapi tongkat itu di idetifikasikan dengan kuasa Tuhan. Dengan tongkat itu sungai Nil berubah menjadi darah, menyatakan berbagai mujizat di hadapan raja Mesir, membelah laut Merah dan membuat air keluar dari batu.
Tongkat Musa itu adalah tongkat biasa, namun apa yang bisa membuat tongkat itu menjadi sesuatu yang luar biasa ditangan Musa adalah ketergantungan Musa kepada Tuhan. "Apa yang ditangan Anda? Apa identitas Anda? Apa yang menjadi sumber penghasilan Anda? Dimana yang menjadi daerah pengaruh Anda? Jika Anda menyerahkan kepada Yesus, apa yang mati bisa menjadi hidup untuk menyatakan kemuliaanya. Allah akan melakukan sesuatu dalam hidupmu yang bahkan engkau sendiri belum pernah bayangkan." Demikian dia menutup kotbahnya.
Rick Warren berbicara dalam konfrensi tersebut sepulangnya dari 12 hari lawatannya ke Afrika. Disana dia mengadakan pertemuan dengan para pemimpin gereja, politisi dan bisnisman.
Andapun bisa dipakai seperti Rick Warren, menjadi berkat bagi bangsa-bangsa melalui tulisan-tulisan Anda. Anda bisa berdampak, dan merubah paradigma banyak orang melalui buah pemikiran Anda. Jika Anda berkata, "Tidak, saya belum bisa menulis buku seperti Rick Warren." Itu bukan lagi alasan. Anda bisa menulis sebuah blog, dan melalui blog tersebut Anda bisa menjadi garam dan terang. Mari bergabung dalam the 1st Christian Indonesian Blogger Festival 2008, bersama para blogger Kristen lain menjadi Garam dan Terang dalam Suara Baru Indonesia.