Membawa Anak Intim Dengan Tuhan

Parenting / 14 December 2005

Kalangan Sendiri

Membawa Anak Intim Dengan Tuhan

Fifi Official Writer
4784
Senang sekali mendengar komitmen sepasang suami-isteri untuk membina kerohanian anak sejak usia dini. Memang ini adalah salah satu komitmen yang seharusnya ada dalam setiap keluarga Kristen. Namun sayangnya masih sedikit orang tua yang melatih anaknya untuk bersaat teduh sejak usia dini.

Berikut ini adalah beberapa dasar yang diharapkan dapat membantu para orangtua yang rindu anak-anaknya memiliki waktu intim bersama Tuhan sejak masa kanak-kanak:

1. Memperkenalkan anak-anak kita kepada kasih Allah, sehingga mereka mengenal Allah secara pribadi. Biasanya, seorang anak akan lebih mudah belajar tentang suatu yang "tidak kelihatan" dengan melihat pada suatu yang kelihatan. Mereka dapat lebih mudah memahami suatu cerita apabila kita memperlihatkan gambar-gambar atau alat peraga lainnya. Demikian pula mereka akan lebih mudah belajar mengenal pribadi Allah dengan melihat kebergantungan orangtuanya pada Allah. Karena itu, penting sekali bagi para orangtua Kristen untuk sungguh-sungguh menjalani kehidupan kekristenan yang pantas agar anak-anak memiliki konsep yang benar tentang Allah.

2. Menerapkan Ulangan 6:6-9. Orangtua bertanggung jawab untuk secara berulang-ulang mengajarkan kepada anak-anak mereka tentang kasih, pribadi dan perintah Allah dalam setiap kesempatan. Ketika anak-anak kami masih balita, selama bertahun-tahun kami mengambil waktu setiap hari untuk menceritakan cerita-cerita bergambar dari Alkitab. Mereka tetap menikmati cerita-cerita ini, walaupun sudah berulang kali mereka dengar. Anak-anak juga senang menghafalkan ayat-ayat alkitab, dan bahkan memiliki kemampuan untuk menghafal ayat lebih dari yang kita perkirakan. Anak pendeta saya berhasil menghafal ayat pertamanya pada usia 2,5 tahun. Selain itu, banyak kejadian yang ada di sekeliling kita yang dapat dipakai untuk memperkenalkan Allah kepada anak-anak sesuai dengan pertambahan usia mereka.

3. Anak-anak meniru apa yang dilakukan oleh orangtua mereka. Ketika anak-anak melihat bahwa orang tua mereka memiliki persekutuan pribadi dengan Allah dalam doa dan renungan firman setiap hari, mereka juga memiliki keinginan untuk melakukan hal yang sama dengan apa yang dilakukan oleh orangtua mereka. Orangtua yang terlibat langsung dengan pemeliharaan anaknya diharapkan dapat melihat kehausan ini dan memenuhinya pada saat yang tepat. Sejak usia dini, mereka dapat dilibatkan dalam ibadah keluarga yang dilakukan setiap hari.


4. Ibadah perlu dilakukan dengan sederhana dalam waktu yang pendek sehingga mereka tidak menjadi bosan. Ketika anak mulai dapat membaca, ayah dan atau ibu dapat mendampingi mereka membaca dan merenungkan buku renungan harian mereka. Setelah anak-anak lancar membaca, mereka perlu diberi tanggung-jawab untuk melakukannya sendiri. Saat ini banyak sekali buku-buku yang tersedia, yang dapat dijadikan bahan untuk renungan harian anak-anak.

Selamat membina kerohanian anak Anda.
Halaman :
1

Ikuti Kami