Apakah Dia Untukku?

Single / 22 November 2005

Kalangan Sendiri

Apakah Dia Untukku?

Fifi Official Writer
11593
Memilih pasangan hidup memang harus hati-hati. Bibit bobot bebet bukan hanya sekedar nasehat tidak penting dari orang tua. Itu benar-benar sesuatu yang harus dipertimbangkan. Tapi ada beberapa hal sederhana yang bisa membantu anda dalam pendekatan awal untuk bisa mempertimbangkan apakah orang ini layak diperjuangkan untuk menjadi kandidat pasangan anda kedepan nanti.

1. Bagaimana reputasinya? Tidak selamanya mimpi "untuk mengubah seorang yang liar menjadi orang yang baik hati" itu bisa menjadi kenyataan. Karena itu jika reputasi orang yang anda sukai itu sangat buruk di luar sana, anda sebaiknya berhati-hati dan berpikir dua kali.

2. Kenali setiap percakapan dengannya. Dalam percakapan itu, yang penting anda ketahui ialah apakah ia seorang "pecinta diri sendiri" atau bukan. Jika ia tipe yang selalu fokus pada dirinya ketimbang pada anda, ini tanda kurang baik, terutama jika anda ingin serius dengannya di kemudian hari.

3. Ketahui sejarah percintaannya. Apakah orang ini terkenal sebagai si tukang gonta ganti pacar? Jika mantan pacarnya ada 12 padahal umurnya baru 23 tahun, anda benar-benar harus hati-hati, karena itu berarti dia bermasalah dengan satu kata yang berjudul ‘komitmen'. Bisa-bisa anda hanya akan menjadi "pacar nomor 13" untuknya.

4. Apakah anda nyaman bersamanya? Ada orang yang anda sukai tapi membuat anda sendiri tidak nyaman. Mungkin karena bahasanya yang kasar, cara berpakaiannya yang -jujur saja- membuat anda malu, atau tingkah lakunya yang kadang tidak sopan. Jika ya, anda harus mempertimbangkannya baik-baik.

5. Bagaimana ia pada keluarganya. Bagaimana ia memperlakukan keluarganya dan bagaimana ia berhubungan dengan saudara-saudaranya adalah hal penting yang disimak. Peringatan besar muncul jika orang yang anda sukai suka memusuhi adiknya sendiri atau kasar pada orang tuanya.

6. Sadari pengaruh kehadirannya pada kerohanian anda. Ini poin yang paling penting. Sebelum anda dan dia memulai hubungan yang lebih serius, anda harus mulai bisa menilai dari berbagai segi, apakah kehadiran orang istimewa anda itu memberi pengaruh baik bagi sisi rohani anda atau tidak. Apakah kehadirannya membuat anda rajin berdoa atau malah jadi malas berdoa sama sekali? Apakah bersamanya membuat anda jadi jatuh dalam dosa atau tidak? Poin utamanya ialah, bersama dengan dirinya harus membuat hidup rohani anda naik dan bukan turun. Jika bersama dengannya membuat rohani anda menjadi lemah, tinggalkan saja angan untuk bersamanya.

7. Bayangkan yang jauh kedepan. Maksudnya, anda harus mulai punya bayangan sebuah pernikahan dengan dirinya. Jika membayangkan untuk menjadi istri/suami nya saja membuat anda merasa aneh, jangan lanjutkan. Bayangkan juga apakah ia bisa menjadi ayah/ibu yang baik bagi anak-anak anda nanti. Kalau sikap dan karakternya sangat meragukan untuk itu, berarti ini sebuah lampu merah untuk anda.

8. Orang lain harus dihargai. Pendapat orang tua, pendapat sahabat, pendapat pimpinan, harus anda dengarkan. Biasanya mereka yang sudah "buta oleh cinta" tidak bisa melihat segala sesuatu dengan objektif. Karena itu pendapat orang penting dipertimbangkan. Jika semua orang terdekat anda berkata tidak, tidak ada salahnya untuk mempertimbangkan kembali keputusan anda.

Jika hampir semua dari 8 hal sederhana diatas mengarah ke sesuatu yang negatif tentang orang yang anda sukai tersebut, mengapa anda harus pusing lagi? Masyarakat boleh menyebarkan kebohongan bahwa "anda harus punya pacar!!". Padahal tidak. Begitu banyak perceraian yang terjadi karena kebohongan ini.

Mereka memaksakan diri berpacaran dengan orang yang salah hanya karena ingin punya pacar dan akhirnya menikahi orang salah itu. Dan penyesalan hanya datang terakhir: "andai aku lebih berhati-hati waktu pacaran dulu". Karena itu, tidak ada salahnya bagi anda untuk MENUNGGU sampai orang yang terbaik untuk anda dari Tuhan, tiba.(
Halaman :
1

Ikuti Kami