Bedah Plastik Usia Muda Tak Selalu Cantik

Fit & Charming / 22 November 2005

Kalangan Sendiri

Bedah Plastik Usia Muda Tak Selalu Cantik

Lestari99 Official Writer
10447

Michael Jackson kini tidak pernah lepas dari cadar penutup wajah. Seorang manajernya berargumen bahwa itu adalah ciri Jacko - begitu nama panggilan si superstar untuk selalu terlindung dari berbagai kuman penyakit. Isu miring menyatakan bahwa cadar tersebut berfungsi sebagai penutup wajah Jacko yang rusak akibat terlalu sering menjalani bedah plastik.

Bisa jadi isu miring ini benar. Sebab kakak kandung Janet Jackson itu sudah melakukan bedah plastik demi "kecantikan" sejak usia belia, bahkan berkali-kali. Padahal menurut sejumlah ahli bedah plastik Amerika Serikat (AS) baru-baru ini, semakin muda usia seseorang melakukan bedah plastik, makin tinggi pula risikonya.

Ahli bedah plastik dari New York, Dr.David Rapaport memiliki sejumlah pasien yang terdiri atas perempuan muda. Mereka mengeluh telah mengalami proses penuaan wajah lebih awal dari yang diinginkan. Kepada mereka, Rapaport menganjurkan agar tak melakukan operasi plastik sebelum berusia di atas 40 tahun.

Namun kenyataan akhir-akhir ini berkata lain. Seperti dilansir ABC News, semakin banyak perempuan usia 30-an yang mengajukan diri menjalani face-lift, yakni teknik penarikan kulit wajah di bagian yang keriput.

"Biasanya saya menggunakan bahan kolagen atau suntikan lemak untuk menghilangkan kerut di wajah mereka," ujar Dr.Pamela Lipkin, ahli bedah plastik yang berpraktik di New York seperti dikutip ABC News. Tapi, menurut Lipkin, pada akhirnya mereka juga tetap tidak merasa puas. Padahal hasil terbaik akan muncul ketika seorang pasien merasa optimis setelah menjalani proses-proses itu.

Secara pribadi Rapaport sendiri lebih percaya pada faktor individu pasien. Banyak orang di usia 60-an tidak memerlukan face-lift kendati mereka sadar telah bertambah tua.

Tren semakin merebaknya perempuan di usia 30-an melakukan bedah plastik ini tidak luput dari pengamatan American Society of Plastic Surgeon (ASPS). Menurut mereka, kecenderungan ini merupakan salah satu akibat dari kian mudahnya prosedur untuk tetap awet muda dan cantik. Teknik seperti injeksi Botox, pengelupasan kulit dengan bahan kimia serta liposuction alias sedot lemak membuat orang awam berpikir bahwa untuk menjadi cantik lagi awet muda sangat mudah dan cepat. "Pasien usia 30-an adalah calon-calon utama dari tindakan perawatan selanjutnya," ujar Dr.Greg Brahnam, direktur bedah plastik di St.Louise University School of Medicine.

Menurut Brahnam, adalah tidak normal melakukan penarikan kerut garis mata di kelompok usia ini. Kerut di bagian atas mata cenderung merupakan faktor keturunan yang memang sudah dari "sono"-nya. Sebagian pasien justru menganggapnya sebagai gejala awal datangnya keriput yang akan disusul oleh kerut di leher dan dagu.

Tak Hentikan Penuaan

Melakukan bedah plastik demi kecantikan di usia muda bukan berarti bisa menghentikan proses penuaan. Dr. Charlie Thorne, ahli bedah plastik di New York University Medical Center menyatakan, hasil dari face-lift rata-rata bisa membuat orang terlihat 10 tahun lebih muda.

Tapi bukan berarti kita tidak akan menjadi tua karenanya. Proses penuaan akan terus berjalan. Jika kita melakukan face-lift pada usia 60, mungkin bisa terlihat seperti usia 45 setelah melakukan face-lift. Hasil itu hanya sekejap mata saja, sebab sepuluh tahun kemudian tetap saja sang pasien akan tetap terlihat seperti 55 tahun.

Beberapa ahli berpendapat bahwa semakin muda usia seseorang menjalani bedah plastik, makin besar pula problem yang akan mereka hadapi. "Banyak pasien di bawah usia 35 yang menjalani bedah plastik hanya karena terobsesi pada bentuk wajahnya," kata Dr.Scott Spear dari Georgetown University.

Sependapat dengan hal tersebut adalah Dr.J.Regan Thomas, kepala divisi bedah plastik di University of Illinois. Ia berkata, akar dari masalah itu lebih pada bagian dalam kepala, bukan luarnya. Menurut Thomas, pasien bedah plastik biasanya mengalami semacam problem kepercayaan diri yang berhubungan dengan penampilan.

Alasan paling masuk akal mengapa para dokter lebih suka melakukan prosedur face-lift pada pasien berusia di atas 40 adalah timbulnya efek samping seperti bekas luka. Makin tua seseorang, bekas luka itu akan semakin tidak terlihat. Hal ini disebabkan oleh kondisi kulit yang membuat bekas luka itu tidak menyebar.

Selain itu keriput di wajah justru bisa menyembunyikan bekas luka. Jadi jika Anda nekad melakukan bedah plastik lewat prosedur face-lift di usia muda, maka siap-siap berisiko memiliki gurat dan kerusakan wajah. Kalau sudah begini, bisa-bisa Anda membutuhkan cadar penutup wajah seperti Jacko.

Sumber : Mer - sinarharapan.co.id
Halaman :
1

Ikuti Kami