Bagaimana Mengatasi Kekecewaan Anda

Kata Alkitab / 22 November 2005

Kalangan Sendiri

Bagaimana Mengatasi Kekecewaan Anda

Admin Spiritual Official Writer
13841

Kisah tentang 2 wanita di dalam Alkitab, yaitu Mikhal dan Batsyeba, adalah contoh bagi kita bahwa cara kita menangani kekecewaan dalam hidup ini akan sangat mempengaruhi nasib kita.

(1 Samuel 18:20; 2 Samuel 6:20-23)
Mikhal adalah anak yang perempuan Saul yang ke-2. Kehidupannya diawali dengan baik waktu dia menikahi Daud, pahlawan Israel waktu itu. Tetapi kemudian kehidupan berubah setelah dia dipaksa menikah dengan orang lain oleh ayahnya untuk mempermalukan Daud, dan kemudian Daud menelantarkan dia selama 12 tahun. Karena menyimpan kekecewaan yang menimbulkan akar pahit dalam hidupnya, Mikhal hidup mandul, tidak produktif & hampa.

(2 Samuel 11:2,4,26,27)
Batsyeba adalah gadis yang cantik jelita, akan tetapi hidupnya sangat keras: dia kehilangan kesuciannya,.kehilangan nilai moralnya, kehilangan suaminya dan kehilangan bayinya. Tetapi Batsyeba mengakhiri hidupnya sebagai orang yang lebih baik : ibu dari Salomo -orang paling bijak yang pernah hidup di dunia, dia juga masuk dalam silsilah wanita yang melaluinya Yesus Kristus berinkarnasi ke dalam dunia ini.

Hal yang membedakan nasib mereka adalah : cara mereka menangani kekecewaan dalam kehidupan mereka.

Ada 3 sumber kekecewaan dalam kehidupan ini:
1. Barang dan harta benda
Barang-barang ataupun harta benda ternyata tidak seperti yang dipromosikan, dan itu mengecewakan.

2. Kejadian atau peristiwa
Banyak kejadian atau pertistiwa terjadi tidak seperti yang kita harapkan, dan itu mengecewakan.

3. Manusia / Orang lain
Ini adalah sumber kekecewaan terbesar. Orang mungkin akan berbohong pada Saudara. Mengkhianati Saudara. Melangkahi Saduara. Mereka tidak menepati janji mereka. Mereka tidak memegang kata-kata mereka. Mereka memperlakukan Saudara seperti sampah. Mereka mengambil keuntungan dari Saudara, menyebar gosip, fitnah dan kabar bohong. Menggosipkan Saudara.

Mikhal dan Batsyeba adalah 2 wanita yang jadi korban keadaan. Mereka punya semua alasan untuk kecewa kepada: orang tua, kepada suami, kepada pernikahan, kehidupan keluarga, pelayanan, gereja, Tuhan...

Yang seorang memenangkan kekecewaan hidup dan bertumbuh jadi orang yang lebih baik. Sementara yang lain mengijinkan kekecewaan menimbulkan akar yang pahit dalam kehidupannya.

Mikhal menggembangkan rasa mengasihani diri, menjadi marah kepada Daud, marah kepada Tuhan. Kemarahan serta kepahitannya membuat dia hidup mandul, tidak produktif, hampa sampai hari kematiannya.

Di pihak lain, Batsyeba menangani kekecewaannya dengan benar. Seperti Asaf, dia datang ke hadirat Tuhan, dan mengijinkan Tuhan menyembuhkan luka hatinya, penderitaannya. Dia ijinkan kekecewaannya diubah menjadi perjanjian baru, batu sandungannya diubah jadi batu loncatan, batu kubur menjadi batu pijakan baru. Batsyeba akhirnya menjadi wanita yang saleh dan rohani begitu rupa sehingga seluruh pasal dalam Amsal 31 ditulis untuk menjadi peringatan akan dia. Tidak ada wanita lain yang pernah ada dimana satu pasal Alkitab ditulis khusus untuk menjadi peringatan akan dia seperti Batsyeba ini. Dia menjadi ibu dari raja paling bijak yang pernah ada dan masuk dalam silsilah orang yang menurunkan Mesias, Yesus Kristus ke dalam dunia.

Hal yang membedakan nasib mereka adalah:cara mereka menangani kekecewaan dalam kehidupan mereka! Di dalam kehidupan ini kita pasti akan mengalami kekecewaan, kiranya kita bisa menanganinya dengan benar. Kiranya Tuhan Yesus menolong kita.

Sumber: pastor Daniel

Halaman :
1

Ikuti Kami